KUNINGAN (MASS)- Hampir sepekan ini warga Kuningan kesulitan mendapatkan gas melon (gas 3Kg). Bukan hanya di perkampungan tapi di perkotaan pun sama sulit. Untuk mendapatkannya mereka harus berjuang berjam-jam dan itu pun harus dibeli dengan harga Rp22 ribu.
Warga mengaku, sulitnya membeli gas melon tidak diketahui pasti penyebabnya. Setiap ditanya kepada penjual mengaku pasokan normal hanya permintaan yang banyak. Padahal, pada saat lebaran pun tidak sesulit seperti ini.
“Seminggu ini saya harus putar-putar mencari gas. Kalau tidak seperti itu maka saya tidak bisa jualan mie ayam. Tadi pagi membeli Rp22 ribu. Bagi pedagang gas merupakan modal usaha , maka akan nyari,” ujar Juheri salah seorang penjuaal mie ayam, kepada kuninganmass.com, Sabtu (11/8/2018).
Bukan hanya Juheri, Euis warga Keluharan Cigintung pun mengaku, harus bekerja ekstra keras agar memperoleh gas. Pihaknya meminta kepada pemerintah harus menyelesaikan masalah ini. Sebab, gas sudah menjadi kebutuhan.
“Cepat cari apa penyebabnya. Jangan selalu bilang nambah-nambah kuota gas, tapi di lapangan suit diperoleh. Kasus ini selalu berulang,” ujarnya.
Sementara itu, Kabag Perekonomian Setda Kuningan, Dr Toto Toharudin ketika dikonfrimasi mengenai warga sulitnya mendapatkan gas, malah balik bertanya dimana yang kosong? Menurutnya, untuk bulan Agustus pemkab sudah mengajukan tambahan kuota gas dan diberikaan 250 persen.
“Kalau kosong biasanya pengiriman terlambat. Sebagai contoh ketika warga mencari pagi hari, ternyata gas baru dikirim sore,” ujarnya. (agus)