KUNINGAN (Mass) – Ada-ada saja dengan bakal calon (balon) bupati/wabup satu ini. Menurutnya, Gapura menjadi salah satu cara dalam mengatasi pengangguran. Balon pencetusnya adalah H Dudy Pamuji SE MSi, yang akan maju mencalonkan dari Partai Golkar.
Dudy mengatakan, Gapura yang dia maksud bukan Gapura Selamat Datang atau Gapura Selamat Jalan. Tapi Gapura yang dimaksud ialah sebuah program yang memiliki kepanjangan ‘Gerakan Pemuda Juara Wirausaha’.
Program ini berisi kegiatan pelatihan singkat kewirausahaan yang direalisasikan Trendy (Tim Relawan Dudy Pamuji). Setelah pelatihan, dilanjutkan dengan pendampingan penyusunan business plan. Terakhir yang menjadi puncaknya yaitu pemberian bantuan modal kerja dengan sistem seleksi dan kompetisi.
“Selain bidang pertanian kita juga sangat concern dengan persoalan pengangguran. Berdasarkan survei LSI yang dilakukan pada bulan Mei 2017, diantara masalah prioritas yang dipersepsi publik Kuningan dari 440 responden yang paling tinggi adalah kurangnya lapangan kerja (43,3%) disusul kemudian soal infrastruktur (26,3%),” ungkap Dudy kepada kuninganmass.com Senin (24/7).
Bertitik tolak dari itu, pihaknya menggagas program Gapura. Program tersebut akan dilaksanakan di 32 kecamatan. Sasaran prioritasnya 30 orang pemuda yang belum memiliki pekerjaan atau penghasilan tetap per kecamatan.
Minggu (23/7) kemarin, program Gapura dilaunching di Balai Desa Kaduagung Kecamatan Karangkancana. Hadir sedikitnya 64 orang pemuda yang berasal dari 2 kecamatan yaitu Karangkancana dan Ciwaru, ditambah 10 orang panitia lokal. Dudy berkesempatan hadir langsung didampingi Ketua Trendy, Asep Sufyan. Panitia launching tersebut diketuai Ikin Sarikin.
“Program ini sangat layak diapresiasi sebagai salah satu upaya kita dalam mengatasi masalah pengangguran di Kuningan. Pemerintah jelas punya keterbatasan dalam hal ini maka saya mendorong anak-anak muda Kuningan untuk tetap berani bermimpi dan berusaha mewujudkannya mimpi tersebut,” ujar Dudy dalam sambutannya.
Orang sukses, sambungnya, adalah orang yang berani bermimpi dan berusaha mewujudkan mimpi itu. Sementara seorang pecundang adalah orang yang hanya bisa bermimpi. Melalui pelatihan singkat ini, kata Dudy, anak-anak muda Kuningan akan dilatih berpikir kreatif dengan memunculkan ide-ide bisnis di tingkat lokal dengan modal tertentu. Mereka harus berani menuangkan ide tersebut dalam proposal bisnis.
“Insya Allah saya berkomitmen untuk memberikan bantuan modal kerja semampu saya agar mimpi kalian bisa diwujudkan,” janji Dudy.
Sementara, Ketua Trendy, Asep Sufyan menjelaskan pihaknya punya cara dan pendekatan tersendiri dalam mengkreasikan program. Pertama, prinsipnya harus berbasis bukti (Evidence Based) dan salah satunya adalah hasil survei LSI. Karena itu Trendy ingin sekali melatih anak-anak muda yang belum memiliki pekerjaan tetap kewirausahaan.
“Hal mendasar dari memulai bisnis itu ya gagasan kreatif dan keberanian. Inilah yang menjadi sasaran kami yaitu menyuntikkan rasa percaya diri dan menghilangkan gengsi serta melatih mereka memunculkan ide-ide bisnis kreatif,” terangnya.
Kedua, imbuh Asep, program ini berkesinambungan. Mulai dengan pelatihan singkat, pendampingan penyusunan proposal bisnis dan terakhir nanti pemberian modal kerja. Pihaknya berharap nanti bisa melahirkan one village one product.
“Ini menjadi satu pemodelan agar ke depan bisa diadvokasi sebagai sebuah program pemerintah daerah. Setelah di sini, Gapura akan dilaksanakan di Subang, Selajambe dan cilebak awal Agustus mendatang, yang insya Allah diikuti 90 pemuda,” sebut Asep.
Antusiasme peserta terlihat dalam mengikuti pelatihan itu. Bahkan setelahnya, mereka didorong untuk membentuk kelompok agar terlatih bekerja secara tim. Pasca pelatihan, Trendy Kecamatan Karangkancana dan Ciwaru menggelar pemeriksaan kesehatan gratis. Penduduk setempat diperiksa tekanan darah, gula darah, asam urat dan kolesterol secara cuma-cuma. (deden)