GARAWANGI (MASS) – Keberadaan kawanan monyet liar di SDN 3 Purwasari, Kecamatan Garawangi, Kuningan, membuat resah. Pasalnya, setiap hari, lebih dari 30 ekor monyet berkeliaran di lingkungan sekolah, hingga merusak fasilitas, dan mengganggu aktivitas belajar-mengajar.
Hal itu dikatakan oleh Andi, guru PJOK sekaligus penjaga sekolah. Menurutnya, gangguan tersebut mulai terjadi sejak 2019. Awalnya, monyet-monyet hanya berkeliaran di sekitar sekolah tanpa menimbulkan kerusakan. Namun, dalam lima tahun terakhir, perilaku mereka menjadi semakin agresif.
“Habitat mereka kemungkinan terganggu karena penyempitan lahan akibat pembangunan perumahan, khususnya di RT 5 Dusun Manis,” ungkap Andi, Rabu (8/1/2025).
Kerusakan yang ditimbulkan cukup serius. Genteng dan plafon sekolah sering menjadi sasaran kawanan monyet liar. Dari 3.000 genteng yang dimiliki sekolah, kini hanya tersisa sekitar 500 genteng yang masih utuh.
“Setiap hari, ada sekitar 10 hingga 50 genteng yang rusak. Kalau dilempar batu atau petasan, bukannya takut, mereka malah kembali dalam jumlah lebih banyak,” tambahnya.
Berbagai upaya telah dilakukan untuk mengatasi masalah itu, termasuk meminta bantuan komunitas Baduy sebanyak dua kali, tetapi belum membuahkan hasil. Selain merusak fasilitas, demikian lanjutnya, monyet-monyet tersebut juga memakan telur dan anak burung gereja sebagai sumber makanan tambahan.
Ia mengungkapkan, keberadaan kawanan monyet liar menjadi perhatian serius, tidak hanya bagi sekolah tetapi juga masyarakat sekitar. Solusi segera diperlukan agar proses belajar-mengajar dapat kembali berlangsung dengan nyaman dan fasilitas sekolah tetap terjaga. Oleh karena itu, pihak sekolah kini berencana melaporkan masalah ini ke Dinas Pendidikan Kabupaten Kuningan untuk mencari solusi yang lebih efektif.
“Kami berharap dinas bisa membantu, salah satunya dengan mengganti genteng tanah dengan genteng multiroof yang lebih tahan terhadap serangan monyet,” harapnya. (ddn/mgg)