KUNINGAN (MASS) – Mantan Ketua PGRI Kabupaten Kuningan 2000-2009, H Dedi Supardi M Pd angkat bicara perihal “nunggak”nya tunjangan profesi guru di Kabupaten Kuningan.
Mantan Sekertaris Disdikbud yang juga kini aktif di Poltekkes KMC itu mengatakan, tunjangan profesi guru atau yang kadang disebut sertifikasi itu, merupakan hasil perjuangan panjang di masa lalu.
“Tunjangan profesi ini, dari tahun 2001 ini kita perjuangkan, merubah status guru jadi profesional. Tujuannya 1 kesejahteraan, 2 profesionalisme,” sebut H Dedi.
Besaran tunjangannya, 1 kali gaji pokok. Dan itu, lanjutnya, anugerah luar biasa yang menyejahterakan guru melalui materi.
Alasan kenapa dulu tunjangan profesi guru sangat diperjuangkan, untuk menunjang pada nilai profesionalisme itu sendiri. Guru yang baik memiliki sertifikasi, sertifikasi ditunjang dengan dana profesi.
“Karena guru itu yang dulu mungkin kurang secara materi, itu ada efek pada proses mengajar. Tidak semangat, tidak enerjik, sehingga postur seperti itu tidak baik untuk siswa. Kalo duitnya banyak, siapapun, marahmay, berseri-seri,” sebut H Dedi.
Karena itu, lanjutnya, pemerintah harusnya jangan membuat pikiran beban pada guru. Perjuangan panjang dulu, untuk memperbaiki kualitas dengan menghilangkan beban guru.
Selain itu, di masa lalu, usahan pihaknya memperbaiki kualitas pendidikan juga dengan banyak cara. Seperti merger sekola yang satu kawasan, agar tidak ada saling berebut.
“Nah kalo sekarang pemerintah membuat beban lagi pada guru, saya khawatir guru tidak akan jadi teladan. (Misal jadi ada masalah karena hal tersebut) Karena kemarahan seseorang itu akan terlihat gesturnya, kok manyun, kok suaranya keras,” ujarnya mencontohkan.
Sepengetahuan H Dedi, nunggak bayarnya tunjangan profesi guru itu baru terjadi tahun ini. Biasanya setiap triwulan sudha ditransfer.
“Terlepas uang itu (misalnya) dipake (terlebih dulu oleh Pemda), kalo (memang) ada uangnya di transfer saja (dibayarkan ke penerima). Cari uangnya, bayarkan. Sekarang kan Januari tgl 18 udah lewat, segeralah bayar,” sebut H Dedi.
Ditanya bagaimana peran PGRI, H Dedei bercerita banyak saat dulu dirinya masih menjabat. Saat itu, jika ada permasalahan bayar telat sebulan dua bulan saja, ada gerakan dengan datang ke DPRD atau Bupati.
Bahkan, sampai-sampai ada bahasa “gedung PGRI kalo bisa dikontrakan”. Dirinya enggan mengomentari peran PGRI saat ini,
“Dalam memperankan guru sebagai figur tauladan, ujung-ujungnya mencerdaskan kehidupan bangsa. Jangan dianggap enteng, karena resikonya anak anak bangsa, masa depan,” tegasnya.
Dikatakan H Dedi, sebenarnya tunjangan profesi guru itu kan sebenarnya dari pusat, harusnya tidak ada pengajuan karena sudah ada databese nya, perbaikannya paling dalam pensiun.
H Dedi, mengutarakan hal itu saat ditanya perihal kabar yang menyebutkan dana tunjangan hanya untuk 1 bulan (di triwulan) terakhir hingga berakibat menunggak.
“Pertama gak peduli, gak mau tahu (kasian guru sudah bekerja masa bayarannya ditunggak). (Lalu) Sekarang melihat kasusnya (banyak) gagal bayar dan lain-lain makin tidak percaya aja, (jadilah para guru bakal kikir) uang kita dipake,” sebutnya.
Di akhir, dirinya juga meminta Dewan bisa sigap. Apalagi, APBD itu disahkan bersama antara Pemda dan DPRD.
KUNINGAN (MASS) – Pemerintah Kabupaten Kuningan diingatkan Fraksi PKS soal kekosongan kepala sekolah yang disebut-sebut mencapai 150 orang tingkat SD dan SMP. Hal itu...
KUNINGAN (MASS) – Ketua PGRI Kabupaten Kuningan, Ida Suprida resmi melantik sebanyak 19 pengurus baru pada Senin (30/6/2025) di Gedung PGRI Kuningan. Pasca pelantikan,...
KUNINGAN (MASS) – Pindahnya kantor Disdukcapil Kabupaten Kuningan ke Eks Bappeda, menambah banyaknya daftar gedung pemerintah yang bakal kosong. Selain Disdukcapil, ada juga Inspektorat,...
KUNINGAN (MASS) – Pelantikan Pengurus Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Kuningan masa bakti XXIII tahun 2025-2030 resmi digelar di Gedung PGRI Kuningan, Senin...
KUNINGAN (MASS) – Warga Desa Rambatan, Kecamatan Ciniru, mengeluhkan kondisi jalan desa yang mengalami kerusakan parah dan belum tersentuh perbaikan selama bertahun-tahun. Jalan utama...
KUNINGAN (MASS) – Dalam rangka melanjutkan estafet pengkaderan, organisasi Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) baru saja melakukan pergantian kepengurusan. Terpilih sosok pemimpin baru,...
KUNINGAN (MASS) – Putusan Mahkamah Konstitusi (MK) Republik Indonesia yang menyatakan seluruh penyelenggara pendidikan baik negeri maupun swasta wajib melaksanakan pendidikan dasar sembilan tahun...
KUNINGAN (MASS) – Himpunan Mahasiswa Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (HMP PGSD) Universitas Islam Al-Ihya (Unisa) Kuningan kembali menggelar Seminar Nasional yang merupakan...
KUNINGAN (MASS) – Pemerintah Kabupaten Kuningan merencanakan pinjaman daerah guna menormalkan arus kas keuangan daerah. Merespon hal itu, Fraksi PDIP di DPRD Kabupaten Kuningan...
KUNINGAN (MASS) – Guru berstatus ASN, terutama P3K (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja) boleh mengajar di sekolah swasta. Hal itulah yang disampaikan Wakil Menteri...
KUNINGAN (MASS) – Menang dalam pemilihan ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Kuningan priode 2025, Ida Suprida SPd MM, resmi dilantik oleh PGRI...
KUNINGAN (MASS) – Konferensi Kabupaten (Konkab) PGRI tahun 2025 yang digelar di Gedung PGRI Kuningan, Senin (16/6/2025) acara tersebut dihadiri langsung oleh Ketua PGRI...
KUNINGAN (MASS) – Dalam pemilihan ketua PGRI periode 2025-2030 yang berlangsung dalam Konferensi Kabupaten (Konferkab) di Gedung PGRI Kuningan, Senin (16/6/2025), Ida Suprida SPd...
KUNINGAN (MASS) – Proses pemilihan ketua PGRI yang berlangsung dalam konferkab tahun 2025 di gedung PGRI Kuningan, Senin (16/6/2025) terdapat dua kandidat dalam pemilihan....
KUNINGAN (MASS) – Konferensi PGRI Kabupaten Kuningan Tahun 2025 resmi digelar di Gedung PGRI Kuningan, Jalan Pramuka. Mengusung tema “Guru Bersatu Indonesia Maju, Guru...
KUNINGAN (MASS) –Pendidik dukung kebijakan melalui surat edaran yang dikeluarkan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kuningan mengenai Siswa dilarang membawa HP ke sekolah....
KUNINGAN (MASS) – Kursi Ketua PGRI Kabupaten Kuningan bakal berganti. Sosok H Pipin Mansur Arifin, tak bisa lagi menjabat karena sudah dua periode. Pertanyaan...
KUNINGAN (MASS) – Menikah muda dan langsung dikaruniai anak seringkali dianggap sebagai berkah dan anugerah yang luar biasa dalam kehidupan sebuah keluarga. Kebahagiaan menyambut...
KUNINGAN (MASS) – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kuningan baru saja mengeluarkan surat berisi larangan pelajar membawa HP ke sekolah. Surat itu, ditujukan Disdikbud...
KUNINGAN (MASS) – Aktivis muda Kuningan yang juga aktif sebagai Bidang Pemberdayaan Peranan Perempuan 234 SC Kuningan, Ismah Winartono, menyoroti putusan MK soal biaya...
KUNINGAN (MASS) – Kodim 0615 Kuningan mengadakan kegiatan pembekalan terhdap orang tua perserta barak militer diluar agenda acara pembinaan, Kamis (29/5/2025). Seluruh orang tua...
KUNINGAN (MASS) – Disamping anak-anaknya di bina di barak militer, orang tua juga di beri pembekalan oleh Kodim 0915 Kuningan, Kamis (29/5/2025) pagi. Seluruh...
KUNINGAN (MASS) – Berbeda dengan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Pusat, KPAID Cirebon justru mensupport penuh program KDM soal pendidikan anak di barak yang...
KUNINGAN (MASS) – Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kuningan U Kusmana S Sos M Si, menyebut animo masyarakat sangat tinggi soal pendidikan karakter...
KUNINGAN (MASS) – Sebagai upaya mencetak guru yang kreatif dan adaptif terhadap tantangan zaman, Himpunan Mahasiswa Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Unisa...