KUNINGAN (MASS) – Salah satu jenis usaha yang terdampak covid-19 adalah pengemudi ojek online. Tentu saja, hampir semua pekerjaan memang terdampak.
Namun di ojek online, sangat terasa. Karena bukan hanya permintaan penumpang yang sedikit, tapi memang fitur ojek penumpang di aplikasinya sementara dihilangkan.
Terjadi sekitar dua bulan, banyak membuat pengemudi kelabakan di masa pandemi. Begitulah yang diceritakan salah satu pengemudi ojek online, Yusuf Romadhon.
Lelaki yang kini tinggal di Kasturi tersebut bercerita, sore itu, Senin (20/7/2020) sekitar pukul 15.00, kuninganmass.com adalah penumpang pertamanya di hari tersebut.
“Iya a, ini baru si aa,” ujarnya pada kuninganmass.com di atas motor dalam perjalanan.
Meski begitu, Yusuf Romadhon tidak terlihat murung. Obrolan yang disuguhkannya penuh canda dan tawa, padahal mugkin saja, di pikirannya saat itu, ada bayangan keempat anaknya yang lucu menunggu di rumah untuk makan bersama.
Dirinya bercerita, pada dua bulan sebelumnya keadaan sangat tidak menentu. Meskipun di aplikasinya masih tersedia layanan food dan ekspedisi barang.
Namun lanjut dia, kedua hal tersebut memang kurang populer di Kuningan, apalagi di masa pandemi.
Pada hari-hari normal, menurutnya, waktu sore hari biasanya sudah memasuki fase akhir untuk tutup poin (target penumpang, red).
Artinya, pendapatannya lumayan untuk menutup bensin dan belanja dapur keluarga. Namun di masa ‘new normal’ ini, penumpang belum kembali normal, apalagi kampus dan sekolah belum efektif.
“Sudah tiga mingguan (fitur penumpang kembali, red). Nya alhamdulillah, lumayan sedikit-sedikit,” tuturnya dengan tetap tersenyum lebar dan tak ada raut muka menyerah.
Mungkin memang orang Indonesia, tentu juga Kuningan adalah orang-orang yang pantang menyerah. Mungkin juga karena besarnya hati untuk bersyukur, sampai akhir perjalanan obrolan kuninganmass.com dan Yusuf tetap penuh canda tawa.
Tapi begitu, terlihat satu hal yang tetap membara di setiap ucapnya, harapan untuk segera kembali normal. (eki)
