KUNINGAN (MASS)- Selama kurun bulan Februati 2020 Badan Penanggulangan Daerah Kuningan mencatat ada 62 bencana yang terjadi di kota kuda. Kejadian itu terjadi di 52 desa yang tersebar di 22 kecamatan.
Menurut Kepala Pelaksana BPBD Kuningan Agus Mauludin SE, ada enam kejadian bencana terjadi di Kuningan yakni banjir 6 kali, tanah longsor 41, kebakaran 1, rumah ambruk 2. Lalu, Gerakan tanah 3 kali dan angin kecang terjadi sembilan kasus.
“Total yang jiwa yang terdampak adalah sebanyak 156 KK dengan jumlah 481 jiwa. Dari 62 bencana itu ada 9 KK dan 32 jiwa yang harus mengungsi. Sedangkan yang menderia 450 jiwa dari 147 KK,” sebut Agus, Kamis (5/3/2020).
Ia menerangkan, untuk jumlah rumah terdampak dari kejadian itu adah 104 rumah dengan rincian rusak berat 4 unit, rusak sedang 11, rusak ringan 23. Kemudian, terancam 48 dan terendam 104 rumah.
Sementara itu, sarana dan prasana tan terdampak adalah jalan 12 titik, sawah Ha, sarana pendidikan 2 unit. Lalu, sarana ibadah 2 unit dan TPT 31 titik.
“Untuk bulan Februari memang jumlah cukup banyak. Tapi alhamdulilah tidak ada korban jiwa. Tanah longsor memang paling dominasi termasuk pada bulan Maret, ” ujarnya.
Pada Kamis tanggal 5 Maret pihak BPBD juga merilis tiga kejadian dimana yang pertama insiden pohon bambu tumbang yang terjadi Kamis (5/3/2020) jam 07.00 WIB. Pohon bambu mentupi Jalan Provinsi Cigugur – Cirebon yang terletak di Dusun Pahing RT 04/12 Keluarah/ Kecamatan Cigugur . Akibat kejadian itu akses jalan tertutup dan sudah terbuka pukul 10.18 WIB.
Sementara itu, pada Rabu (4/3/2020) pada 06.00 WIB ada tebing longsor di RT 17 RW 05 Dusun Pasirjati Desa Cipakem Kecamatan Maleber. Tebing Longsor dengan ukuran P= 20 m x T= 20m menutup akses jalan Dusun Walahar menuju Dusun Pasirjati sehingga tidak bisa dillalui KR 4.
Kejadian ketiga terjadi bencana longsor pada Rabu jam 17.30 WIB, dimana TPT halaman rumah milik Riki (usia 40th, 1KK, 4 jiwa) longsor menimpa sebagian bahu jalan dusun,- TPT longsor Panjang 10m X Tinggi 4m. (agus)