KUNINGAN (Mass)- Empat pakar pendidikan hadir dalam acara Rembuk Daerah Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kuningan yang dihelat Dikbud Kuningan di Hotel Horison Tirtasanita. Acara yang digelar Senin (3/4/2017) itu mengambil tema membangunan Komitmen dan Strategi dalam Peningkatan Kualitas, Aksebilitas dan Relevansi Pendidikan dan Kebudayaan.
Pakar Pendidikan Bahrul Hayat PhD mengatakan, ada beberapa poin strategi peningkatan kualitas pendidikan yakni fokus pada upaya peningkatan komptensi guru sebagai aktor inti pendidikan.
Lalu, perankan kepala sekolah sebgai manager laeder pendidikan dengat target capaian yang jelas dan terukur. Selanjutnya transformasi proses belajar mengajar dengan memberikan ruang inovasi kepada guru dan KS dengan tetap mengacu pada pencapian standar kompetensi.
“Dorongan guru untuk menggunakan penilaian pembelajaraan sebagai instrumen pamantuan dan perbaikan. Maaf data hasil UN dan akredetasi sebagai landasan perencanaan peningkatan mutu sekolah madrasah berkelanjutan,” jelasnya.
Bahrul menambahkan, bangun sistem penjaminan mutu sekolah dengan mengoptimalkan peran pegawai sebagai pengawas sebagai quality rivew.
Sementara itu, Rektor ITB Prof Dr Kadarsah Suryadi menyebutkan, kesejahtraan pengajar harus diperhatikan. Negara Finlandia merupakan salah satu yang peduli terhadap guru. Sebagai bukti gaji guru di negara itu merupkan nomor dua terbesar di negara tersebut.
Pada kesempatan itu, rektor pituin Kuningan ini mengomentari masalah bonus demografi yang akan diraih oleh Kuningan. Masalah peluang ini tergantung pemerintah dalam memanfaatkan usai produkti yang akan terjadi pada 2030.
Rektor Unpad Prof Dr Med Tri Hanggono lebih memlih membahas tema pendidikan yang menjawab tantangan dunia usaha, dunia industri, kebutuhan daerah. Ia banyak menceritakan banyaknya jumlah mahasiswa Kuningan yang kuliah di Unpad.
Ia berharap mahasiswa yang kuliah di Unpad itu hasilnya untuk Kuningan. Jangan sampai diambil oleh orang lain dan ini harus menjadi perhatian agar bisa membantu Kuningan.
Sedangkan pemateri yang ke empat adalah H Totoh Santosa MM selaku Kepala LPMP Jabar. Totoh mengambil pembahasan meteri membangun lembaga dan tenaga pendidikan yang bekualitas.
Kadisdibud Kabupaten Kuningan DR H Dian Rahmat Yanuar menerangkan, rembuk daerah merupakan sebuah strategi Dikbud yang melibatkan semua steakholder pendidikan untuk bersama-sama menterjamahkan tiga faktor penting. Tiga faktor penting itu adalah kualitas, aksetbilitas, relevasi pendidikan dengan potensi yang dimiliki.
“Dengan sistem ini diharapkan pembangunan pendidikan di Kabupaten Kuningan dapat mengembangkan potensi yang dimiliki demi Kuningan demi kamajuan masyarakat,” jelas Dian.
Pada kesempatan ini tampak hadir Bupati Kuningan H Acep Purnama MH dan juga rektor pergurunan tinggi yang ada di Kuningan. Adapun peserta para kepala sekolah, kepala UPTD dan berbagai unsur. (agus)