KUNINGAN (MASSS)- Kebahagian itu selalu berdampingan dengan kesedihan karena sudah kodrati. Hal ini pun dialami oleh pasangan Enjo Dasja (80) dan Erdoh (75(.
Warga Dusun Manis RT 8/02 Desa Mekarwangi Kecamatan Lebakwangi itu pada Jumat (11/9/2020) malam bahagia karena baru beres menggelar syukuran atau ekahan cucunya atau anak dari pasangan Adit / Ina yang merupakan anak kandunganya.
Namun kebahagian menggelar syukuran 40 hari itu berujung duka. Pasalnya, rumah yang ditempati ludes terbakar akibat keteledoran.
Korban lupa memadamkan tungku usai masak, karena hembusan udara sangat kencang dan bara api belum padam, maka rumahnya terbakar.
Kejadian kebakaran sendiri terjadi pada pukul 01.00 WIB Sabtu dini hari. Bangunan yang terbakar adalah +- 5 x5 = 25 m2 dari luas 14 x 7 m = 98 m2.
Menurut keterangan saksi Kasma (50), sekitar pukul 18.30 WIB sudah dilaksanakan syukuran, dimana aktifitas memasak menggunakan tungku api dan juga kompor gas.
Acara selesai sekitar pkl 19.00 wib. Kemudian pemilik rumah istirahat.
Sekitar pukul +- 01.00 wib saat ia dan warga lain sedang melakukan aktifitas ronda malam, melihat api yang sudah membesar yang berasal dari arah sebelah selatan rumah.
Kemudian saksi bersama warga masyarakat sekitar berusaha untuk membangunan pemilik rumah yang sedang terlelap. Sedangkan warga lain berusaha memadamkan api dengan menggunakan peralatan seadanya.
Karena api semakin membesar dan juga rapatnya lokasi rumah yang terbakar dengan bangunan rumah lainnya, dan dikhawatirkan semakin membesar, warga setempat yang bernama Atim (44 th)/ Lurah Manis sekitar pukul 01.20 Wib (20 menit setelah kejadian ) menginformasikan kejadian tersebut ke kantor UPT Damkar Satpol PP Kuningan (0232) 871113.
Begitu mendapatkan laporan pada pukul 01.20 WIB, 1 Randis Damkar dan 5 anggota berangkat menuju lokasi kebakaran, dan tiba di TKP pada pukul 01.35 WIB (15 menit).
Dibantu Aparat Pemerintahan Desa, Anggota Koramil Lebakwangi,anggota Polsek Lebakwangi, api baru bisa dipadamkan pada pukul 02.30 WIB ( 1 Jam).
“Penyebab kebakaran diduga berasal dari tungku yang lupa dimatikan, karena angin yang sangat besar, bara api membakar dapur yang terbuat dari kayu dan bambu dan merambat ke atap bangunan rumah,” sebut Kepala UPT Damkar Kuningan Khadafi Mufti MSi, usai pemadaman.
Ia mengatakan, padatnya pemukiman penduduk di lokasi kebakaran dan cepatnya laporan kejadian kebakaran dapat meminimalisir kebakaran, sehingga tidak merambat kebangunan rumah yang lainnya.
Mengenai rumah korban, dihuni oleh 6 orang anggota keluarga. Ada pun total kerugian Rp74.500.000. Sedangkan luas keseluruhan 98m2 , dan bangunan yang terbakar +- 25 m2 × @ Rp. 2.500.000/M2 = Rp62.500.000.
Selain itu juga perabotan dan peralatan rumah tangga seperti kulkas, perabotan dapur dll) ikut terbakar dengan jumlah kerugian Rp10 juta. Bahkan, gabah +- 4 kuintal (400 kg) × @ Rp.5000/kg = Rp2 juta ikut terbakar.
“Pemilik rumah memerlukan bantuan berupa perbaikan rumah, pakaian, makan, obat- Obatan, dll. Sementara korban tinggal dengan saudaranya Juju,” jelasnya. (agus)