Connect with us

Hi, what are you looking for?

Kuningan Mass

Education

5 Kader IMK Berebut Kursi Ketua

KUNINGAN (Mass) – Sebanyak lima (5) kader terbaik IMK (Ikatan Mahasiswa Kuningan) bersaing satu sama lain memperebutkan kursi pimpinan organisasi kemahasiswaan dalam agenda Musyawarah Anggota (Musang) selama dua hari kemarin, Senin (6/6). Musang dihadiri langsung Staff Ahli Bidang Pemerintahan, Hukum dan HAM Setda Pemkab Kuningan, Dadi Hariadi MSi, para alumni IMK seperti Endun Abdul Haq, Abdul Muhyi serta puluhan tamu undangan lainnya.

Dari pertarungan forum kelima kandidat bakal calon Ketua IMK periode Tahun 2016-2017, diantaranya Agus Kusman dari IAIN, Odik Sodikin dari Stikom, Ade Asep Saepudim dari Unswagati, Lutfi Maulana dari IAIN, serta Jaelani Sidik dari IAIN, muncul dua kandidat terkuat yang lolos seleksi yakni Jaelani Sidik dan Lutfi Maulana.

“Dari pertarungan kelima kandidat, akhirnya mengkerucut menjadi dua nama yaitu Jaelani Sidik dan Lutfi Maulana. Tahap akhir ini pemilihan dilakukan secara langsung dan tertutup, dengan hasil terbanyak diraih Jaelani Sidik dan sekaligus ditetapkan sebagai formatur terpilih,” ungkap Demisioner Ketua IMK, Nur Syamsu kepada kuninganmass.com usai menggelar acara Musang.

Advertisement. Scroll to continue reading.

Disebutkan, dalam acara tersebut selain diikuti para alumni IMK dan pejabat pemda Kuningan, acara juga diikuti sebanyak 70 mahasiswa dari berbagai Perguruan Tinggi dari Cirebon seperti IAIN Cirebon, Unswagati, Untag, Stikes, STTC, dan Stikom. Tak lupa, pihaknya juga menyampaikan belasungkawa atas wafatnya salah satu pendiri IMK yakni almarhum Oman Nuralam.

“Kami berbelasungkawa atas wafatnya ketua umum pertama, sekaligus penggagas IMK yaitu kang Oman Nuralam Putera yang juga merupakan salah satu tokoh Kuningan,” ucapnya.

Menurutnya, Musang adalah suatu proses regenerasi yang didalamnya ada agenda pemilihan ketua umum yang baru. Agenda tersebut merupakan musyawarah tertinggi di tingkatan Ikatan Mahasiswa Kuningan yang merupakan agenda rutinitas tahunan dan harus dilaksanakan setiap satu kali setahun.

Advertisement. Scroll to continue reading.

“Pelaksanaan Musang ini tidak hanya sebagai agenda seremonial pergantian kepemipinan saja, tetapi yang jauh lebih penting dari semua itu adalah sebagai langkah evaluasi sekaligus refleksi program kerja organisasi selama satu tahun kepengurusan sebelumnya,” pungkasnya. (andri)

Advertisement
Advertisement

Berita Terbaru

Advertisement

You May Also Like

Advertisement