KUNINGAN (Mass)– Tim debate Universitas Kuningan atau yang tergabung dalam Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) English Debating Society (EDS) mengukir sejarah dalam ajang “National University Debating Championship (NUDC)” 2017. Dalam kompetisi yang digelar selama 3tuga hari tersebut, berhasil lolos ke babak Grand Final.
Kegiatan itu berlangsung di Institute Teknologi Nasional (ITENAS) Bandung. Tim harus berjibaku selama dua hari sebelum melenggang mulus ke babak final.
Presiden UKM EDS Uniku Nursidik menyebutkan, di final hari Kamis tim EDS harus bertempur dengan Institute Teknologi Bandung (ITB), Universitas Katolik Parahyangan (Unpar) dan Politeknik Negeri Bandung (Polban). Dengan hasil akhir, ITB di posisi pertama kemudian berurutan Polban, Unpar dan Uniku,” tutur Nur, Jumat kepada kuninganmass.com.
Nursidik yang merupakan mahasiswa berprestasi Kopertis wilayah IV tahun 2016 tersebut, menjelaskan, kompetisi yang digelar oleh Kemenristek Dikti ini diikuti oleh berbagai Universitas di wilayah Kopertis IV Jawa Barat dan Banten dengan jumlah peserta sebanyak 40 perguruan tinggi.
Dari seluruh perguruan tinggi yang ada kata dia, dipilih 11 tim terbaik yang akan mewakili Kopertis IV ke tingkat nasional yang rencananya bakal digelar di Jayapura pada tahun ini. Secara otomatis, Uniku dengan UKM EDS nya berhak mewakili Kopertis IV ke tingkat nasional bersama 10 perguruan tinggi lainnya.
Diterangkan, tahun ini merupakan pencapaian terbaik universitas kebanggaan warga Kuningan ini di kompetisi debate yang digelar oleh pemerintah sebagai grand finalis dan menempati posisi 4 di klasemen akhir kompetisi.
Yang lebih membanggakan lanjut dia, adalah posisi Uniku berhasil mengungguli beberapa Universitas unggulan di Jawa Barat seperti UPI, Unpad, SGU, Universitas President, Politeknik Manufaktur Bandung, Unpas, Unikum dan Itenas.
Sekedar infromasi Tim UKM EDS Uniku terdiri dari Nursidik dan Shely Fauziah sebagai Debater, Intan Fatma sebagai N1 Adjudicator serta Ari Khaerudin yang baru pulang dari program pertukaran mahasiswa di Rajamanggala University Technology Krungthep Thailand sebagai Observer.
Mereka tidak menyangka bahwa tim nya akan tembus sampai ke babak Grand Final. Padahal, mereka hanya memasang target sebagai Semifinalis. (agus)