Connect with us

Hi, what are you looking for?

Netizen Mass

E-Commerce Produk Pertanian

(Sebuah Masukan Untuk Peningkatan Kesejahteraan Petani Di Kabupaten Kuningan)

KUNINGAN (MASS) – Dalam sejarahnya sektor pertanian selalu menjadi sektor yang banyak diperbincangkan dalam berbagai agenda nasional, baik pada tataran pembuatan kebijakan negara maupun dalam pembangunan ekonomi nasional dan daerah. Fenomena sektor pertanian dari dahulu hingga sekarang menjadi isu sentral bagi bangsa karena memiliki daya tarik yang sukup besar. Sebagai contoh manakala ada kenaikan harga sembako yang notabene merupakan bagian dari kategori pertanian hampir semua masyarakat dihadapkan pada persoalan yang cukup besar. Selain itu kenaikan bahan pokok pangan masyarakat akan berdampak pada kategori perekonomian lainnya (YR Hidayat; 2015).

Secara geografis sebagaian besar wilayah Kabupaten Kuningan merupakan kawasan daerah dataran menengah atas dengan kondisi suhu yang sejuk dan tanah yang subur serta ketersediaan air yang cukup, baik untuk kebutuhan konsumsi masyarakat maupun untuk kebutuhan pertanian secara luas.

Secara kategori perekonomian di Kabupaten Kuningan bahwa distribusi kategori pertanian selalu lebih dari 23 persen sejak tahun 2010 sd 2019 (BPS Kuningan; 2019). Sementara secara total terdapat 17 kategori perekonomian yang di hitung dalam Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). Terlepas dari segala bentuk tantangannya bahwa sektor pertanian menghadapi dilemma besar yaitu terkait laporan PBB tentang Pengembangan Sumber Daya Air/ UN World Report on Water Resources Development memperkirakan 40% produksi biji-bijian dan 45% Produk Domestik Bruto/ Gross Domestic Product dunia akan akan menghadapi masalah yang cukup besar dan berat pada tahun 2050 jika kerusakan lingkungan dan sumber daya air berlanjut pada tingkat yang terjadi sekarang bahkan bisa jadi lebih buruk lagi.

Advertisement. Scroll to continue reading.

Berkurangnya kuantitas lahan pertanian dan kualitas mutu baku air yang terjadi beberapa tahun belakang jelas akan sangat berpengaruh terhadap kualitas ketahanan pangan, tidak hanya di Kabupaten Kuningan bisa jadi hal ini terjadi secara global. Tantangan selanjutnya hadir dari adanya pandemik Covid-19, yang memberikan pengaruh pada pertumbuhan perekonomian, tidak hanya di kategori pertanian tapi juga di seluruh kategori perekonomian.

Disisi daya tampung tenaga kerja maka kategori pertanian juga menjadi kategori dengan daya tampung yang cukup besar, pada tahun 2019 di Kabupaten Kuningan 24,51 persen penduduknya bekerja dengan lapangan kerja utamanya adalah pada kategori pertanian. Untuk itu perlu dan pentingnya pengembangan kategori pertanian termasuk berbagai kebijakan pemerintah dalam upaya mempertahankan eksistensi kategori pertanian, baik dalam usaha pemenuhan kebutuhan masyarakat serta menunjang pemenuhan kebutuhan ekonomi masyarakat yang bekerja di kategori pertanian terlebih di saat terjadinya pandemi Covid-19.

Mengkonsumsi beragam makanan dengan kualitas gizi yang baik merupakan salah satu cara dari masyarakat dalam meningkatkan imunitas di masa pandemi Covid-19, masyarakat jelas berharap dengan imunitas yang baik maka penyebaran dari penyakit Covid-19 dapat ditekan. Kendala adanya pembatasan sosial berskala besar (PSBB) dan social distancing tidak serta merta membuat peluang pasar untuk sektor pertanian menjadi tertutup sama sekali karena sebagian dari pelaku usaha tetap berusaha mensiasati kendala dari distribusi produksi pertanian dengan beranekaragam cara. Walaupun memang kebijakan social distancing ini jelas akan menyebabkan lesunya permintaan dan menurunkan harga produk pertanian dan perternakan di masa panen raya. (Muliati, 2020).

Pertanian adalah kategori perekonomian yang dikenal sebagai kategori yang dapat bertahan dimasa pandemik Covid-19 dari berbagai gejolak dan krisis. Yang perlu menjadi perhatian pokok sepertinya terletak pada rantai agribisnis akan terganggu dalam menghasilkan dan pendistribusian hasil-hasil produksi pertanian. Jelas bahwa diperlukan adanya berbagai cara agar eksistensi usaha tani guna dapat terus menjaga stabilitas ketahanan pangan masyarakat. Adapun upaya tersebut diantaranya adalah :

Advertisement. Scroll to continue reading.
  1. Penyuluh Pertanian yang Tangguh sebagai Fasilitator Petani

Pentingnya peningkatan kualitas peran dari petugas penyuluh pertanian lapangan sebagai fasilitator proses belajar bagi petani dan menjadi motivator pendamping petani untuk tetap menghasilkan produk pertanian. Perlu juga disosialisasikan oleh para petugas penyuluh tersebut agar petani yang menjadi garda terdepan pertanian dalam menghasilkan produk pertanian di tengah pandemic tetap mampu menjaga dirinya dan juga keluarganya agar tetap sehat dan terhidar dari serangan pandemic Covid-19.   

Melakukan kunjungan dan tatap muka dengan petani tidak dapat dipungkiri merupakan sarana yang paling efektif dalam melakukan penyuluhan dan pendampingan kepada masyarakat pelaku usaha pertanian. Menjadi petani online pun bukan tanpa masalah terkait penggunaan alat dan aplikasi nya serta usia pelaku usaha pertanian yang lebih banyak dari kelompok penduduk usia tua, sedikit sekali sepertinya kaum milenial yang tertarik dalam kegiatan usaha kategori pertanian ini. Tapi cara penyuluhan pertanian melalui mekanisme online adalah salah satu jalan keluar dari langkah menekan resiko penyebaran penyakit Covid-19 dan harus terus dilakukan demi ketahanan pangan masyarakat itu sendiri.

2. Harga Produk Pertanian yang Stabil

Harga produk-produk pertanian meningkat secara global akibat pertumbuhan ekonomi global melambat yang menyebabkan penurunan produksi pertanian. Di Indonesia hampir semua produksi pertanian mengalami penurunan. Selain produksi pertanian primer, produksi industri pangan juga mengalami penurunan seperti industri pangan serta terjadi hal serupa pada sektor ekonomi lainnya (Kementan, 2020).

Semua upaya untuk menjaga stabilitas harga jual dari hasil proses produksi pertanian akan menjadi hal yang sangat penting dalam kondisi pandemi Covid-19. Stabilitas semua kegiatan ekonomi terancam di saat pandemic, yang terganggu adalah pemasaran dan distribusi hasil produktifitasnya dan ini akan membuat permasalahan sosial baru di masyarakat. Dalam kategori pertanian produk hasil pertanian perlu perlindungan tidak hanya guna menjaga stabilitas harga di tingkat konsumen tetapi juga stabilitas harga di tingkat petani sehingga petani sebagai pelaku usaha pertanian tidak mengalami kerugian karenanya.

Advertisement. Scroll to continue reading.

Adapun beberapa kebijakan yang dapat dilakukan diantaranya: (a) menjaga ketersediaan pangan yang cukup dan kemudahan akses pada produk pangan bagi masyarakat dengan harga yang dapat dijangkau; (b) antisipasi lonjakan harga pangan dengan melakukan pemetaan rantai pasok hasil produksi pertanian sehingga terjadinya krisis pangan dapat dihindari; (c) jalur distribusi subsidi pupuk dan bibit harus dapat tersedia sesuai waktu penggunaannya agar kegiatan usaha tani sehingga proses produksi pertanian dapat terlaksana secara efektif dan efisien serta; (d) stabilitas harga pangan di tingkat petani selaku produsen dan masyarakat sebagai konsumen harus tetap dalam rentang aturan pemerintah dengan terus meningkatkan kegiatan pasar murah (subsidi pemerintah) untuk UMKM dan rumahtangga yang bergerak di sektor pertanian (Kementan, 2020). Ketersediaan dan stabilitas harga pangan yang merupakan hasil produksi pertanian, dalam hal ini pemerintah harus bisa memastikan segenap fasilitas dan semua bantuan dari proses produksi dari pelaku usahanya baikl UMKM dan rumahtangga tani hingga ke konsumen harus berjalan secara efektif. Hal ini harus dilakukan sebagai antisipasi dari terus meluasnya pandemic Covid-19 ini. (Hirawan dan Verselita, 2020).

3. Efektifitas Sarana Pemasaran melalui Media Online

Pembatasan sosial secara besar-besaran (PSBB) pasti akan memberikan dampak pada mekanisme pemasaran produksi pertanian. Masyarakat menengah ke atas tentunya dapat diarahkan untuk berbelanja online (e-commerce). Sedangkan untuk masyarakat menengah ke bawah dan masyarakat di daerah yang sulit akses tetap dengan cara konvensional melalui peran serta aktif dari pemerintah daerah yang dapat diartikan langkah distribusi spesifik lokasi dan kebutuhan (Kementan, 2020).

Dari sisi konsumsi, akibat diterapkannya social/physical distancing di beberapa wilayah terjadi perubahan pola interaksi dan pola transaksi yang lebih mengedepankan penggunaan platform digital atau online. Penyesuaian mobilitas barang pangan hasil produksi pertanian terjadi perubahan pola dan jalur rantai pasokan yang lebih menuju pasar yang berbasiskan online dan pasar modern. (Hirawan dan Verselita, 2020). Untuk itu, kondisi ini pada akhirnya membutuhkan penyesuaian strategi kebijakan terkait pangan di semua subsektor mulai dari hulu hingga hilir agar ketahanan pangan di Indonesia dapat tetap terjamin. Kebutuhan akan media online semakin meningkat yang diakibatkan oleh terbatasnya interaksi secara langsung dalam hal ini pemasaran produk pertanian melalui media online menjadi lebih efektif serta meminimalkan terjadinya resiko penularan virus. Pemanfaatan jasa transportasi online juga dijadikan alternatif dalam mendistribusikan produk pertanian secara online.

Advertisement. Scroll to continue reading.

4. Memanfaatkan Produk Bonus Demografi dengan Program Petani Milenial

Kondisi dimana disaat struktur penduduk yang berumur nonproduktif jauh lebih sedikit dibandingkan dengan penduduk yang berumur produktif (antara 15 tahun samapi dengan 64 tahun) secara keilmuan disebut dengan Bonus demografi. Dalam perhitungan jumlah penduduk Indonesia telah memasuki periode bonus demografi sejak tahun 2012 lalu (Yusmarni, 2016). Bonus demografi hanya akan terjadi selama satu atau dua dekade saja dan setiap negara hanya bisa dan akan mengalaminya satu kali saja. Penduduk usia produktif yang lebih mendominasi sudah seharusnya mampu dimanfaatkan secara optimal sehingga menjadi kekuatan untuk seluruh kategori perekonomian tak terkecuali sektor pertanian. Kondisi yang terjadi pada saat ini adalah bahwa kaum muda justru seolah enggan menjadi pelaku usaha pertanian padahal sebenarnya fenomena bertahannya usaha pertanian dapat terlihat dengan bertahannya usaha pertanian ini walaupun goncangan pandemi seperti meluluhkan seluruh sendi perkonomian di Indonesia.

Sektor pertanian menjadi sektor penyedia lapangan kerja terbesar dan kinerjanya perlu dioptimalkan agar penduduk usia produktif dapat diserap kedalam lapangan kerja. Pada kondisi pandemi seperti sekarang ini tidak sedikit orang yang menjadi pengangguran baru dikarenakan banyak tenaga kerja yang diputuskan hubungan ketenagakerjaan oleh perusahaannya. (Fastabiqul K, 2020)

Sektor pertanian tentunya dapat menjadi salah satu solusi untuk ketersediaan lapangan pekerjaan termasuk bagi tenaga kerja millineals. Pada era bonus demografi ini seharusnya penduduk / tenaga kerja milenials dapat menjadi agen penerus dalam kegiatan perekonomian pada kategori usaha pertanian, dimana saat ini tentunya tidak awam lagi dengan perkembangan teknologi komunikasi dan sangat diperlukan terlebih pada pengalihan pemasaran produk pertanian dari konvensional menjadi pemasaran yang lebih menggunakan tehnologi yang tepat guna. Artinya dalam hal ini perlu adanya generasi tua dan muda dalam merekayasa perekonomian dengan basis pertanian

Advertisement. Scroll to continue reading.

Pengembangan E-Commerce Produk Pertanian Merespons Dampak Pandemi

Pandemi Covid-19 mampu mengubah perilaku belanja konsumen dari model tatap muka menjadi model belanja secara daring. “Shifting shopping habit” atau perubahan perilaku penduduk dalam konsumsi sebagai dampak maraknya online shop menuntut perubahan strategi dari banyak pelaku usaha dari mulai petani sebagai penyedia produk, pedagang di lapak-lapak daring, agen pembayaran, pengemasan, dan pengirimaan barangnya. online shop hadir dengan berbagai perubahan yang mampu melayani proses jual beli dari dan di mana saja, kapan serta oleh siapa saja. Transformasi dari model pemasaran, model komunikasi dari pertemuan langsung menjadi komunikasi tidak langsung, dan model pengiriman mejadi fasilitas yang sangat memudahkan bentuk transaksi tidak terkecuali pada barang hasil produksi pertanian.

Pelaku usaha e-commerce dituntut untuk dapat menyediakan produknya dengan kualitas terjamin dan pasokan yang rutin sebagai bagian dari trust untuk keberlanjutan usahanya. Kualitas produk menjadi syarat utama agar dapat bersaing sehat dengan produsen lainnya karena konsumen dengan mudah bisa melacak asal produk dan mengajukan keluhan apabila produk pertanian yang dibeli tidak sesuai kualitas yang ditawarkan. Selain itu, pihak penyelenggara marketplace dan online shop akan dengan mudah menutup hak akses bagi toko / pelaku usaha yang menjual produknya tidak sesuai dengan kualitas yang ditawarkan. Penggunaan sertifikasi produk, seperti pada produk-produk pertanian organik menjadi pertaruhan bagi masa depan E Comemerce dari para produsen hasil pertanian. (Endro G et al; 2020)

Produk segar dan produk olahan dari hasil pertanian jelas membutuhkan perlakuan yang tidak sama dalam pemasarannya. Karakteristik produk yang dijual tentunya berdampak pada perbedaan metode penjualan dan segmentasi konsumennya. Komoditas produk pertanian yang dijual dengan kondisi segar, pelaku e-commerce hendaknya sudah mempunyai pangsa pasar dan konsumen yang jelas karena produk pertanian segar sangat berpeluang untuk mudah menjadi rusak (perishable). Sistem “pre-order” merupakan salah satu cara untuk membuat pelaku usaha dapat perkiraan berapa jumlah stok dan volume penjualannya.

Advertisement. Scroll to continue reading.

Upaya lain yang harus diperhatikan pelaku e-commerce adalah kemudahan fitur dalam aplikasi dan fitur dalam berbelanja. Konsumen berhak memilih marketplace dan media belanja secara daring sehingga dan tentunya pilihan marketplace akan jatuh kepada yang paling mudah, paling cepat palin sesuai dengan permintaan, disinilah persaingan sehat sesama pelaku usaha akan menentukan yang terbaiklah yang akan bertahan.

Kemudahan dan kepraktisan fitur yang mudah, cepat, dan menarik merupakan tuntutan konsumen dalam berbelanja secara daring. Kemudahan dalam proses pembayaran juga harus menjadi perhatian, pilihan pembayaran dengan sistem Cash On Delivery (COD), transfer tunai atau mekanisme e-Wallet dan e-Money menjadi pilihan menarik bagi konsumen yang tidak ingin repot dengan transaksi tunai.

Faktor lain yang mengundang ketertarikan konsumen untuk berbelanja secara daring adalah kompetitifnya harga yang ditawarkan para pelaku usaha online. Tanpa mengurangi kualitas produk, pelaku usaha e-commerce harus bisa menjual produknya lebih murah dibanding pelaku usaha sejenis lainnya. Membeli langsung dari petani produsen yang sudah mempunyai merek dan standarisasi jaminan kualitas merupakan kolaborasi yang baik antara petani dan pengusaha. Membeli dengan partai besar untuk memotong ongkos kirim juga menjadi penawaran yang menarik bagi konsumen.

Kualitas pengemasan (packing) dan sistem pengiriman (delivery system) menjadi faktor penentu dalam merebut hati dan order dari konsumen. Kerjasama dengan jasa kurir berpengalaman dapat mengurangi beban pekerjaan dari pelaku e-commerce. Meyakinkan konsumen bahwa barang yang dibeli dapat dikirimkan tepat waktu tanpa adanya kerusakan akibat proses pengiriman dan pengemasan merupkan nilai jual yang penting untuk dilakukan oleh pelaku e-Commerce.

Advertisement. Scroll to continue reading.

E-commerce adalah strategi komersial baru yang utamanya mengarahkan pelaku usaha pertanian untuk terus mampu menjaga kualitas produk dan layanan. Seiring dinamika perekonomian para pelaku e-commerce dituntut untuk mampu mengembangkan diri dan usahanya, dan hal ini dapat dimulai dengan menitikberatkan strategi pengembangan usahanya melalui (1) jaminan kualitas dan kontinuitas produk hasil pertanian yang menjadi komoditas yang dijualnya, (2) kemudahan akses aplikasi dan fitur proses pembayaran dan transaksi, (3) harga jual yang bersaing dengan prosusen lainnya, (4) kualitas pengemasan / packing dan pengiriman barang / delivery, dan (5) layanan pasca penjualan terutama pada pelanggan. (Endro G et al; 2020)

Peran dari pemerintah daerah untuk mampu menjaga proses produksi petani di daerahnya juga bagian dari proses penciptaan lapangan kerja, pengentasan kemiskinan dan pemberdayaan generasi muda di daerah. Jelas program ini bukan program mudah dan tidak bisa dilakukan tanpa ada perencanaan yang baik dari pelaku usaha pertanian dan pemerintah daerah sebagai wakil dari pemerintah pusat di daerah. Pelatihan petani milenials dan e-Commerce bagi pelaku usaha pertanian harus menjadi perhatian dari daerah yang memiliki bonus demografi dan kondisi geografis yang berpotensi untuk tumbuhkembangnya pertanian sebagai kategori perekonomian yang mampu mengentaskan kemiskinan. Dan potensi tersebut dimiliki oleh Kabupaten Kuningan.

Penulis : Asep Hermansyah, S.ST; Statistisi Ahli Muda di Kabupaten Kuningan

Advertisement. Scroll to continue reading.
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Advertisement

Berita Terbaru

Advertisement
Advertisement

You May Also Like

Netizen Mass

KUNINGAN (MASS) – Di era modern seperti saat ini dimana arus teknologi semakin maju dan canggih, bidang pertanian semakin sepi peminat terutama dari kalangan...

Netizen Mass

KUNINGAN (MASS) – Pasca krisis yang berawal pada pertengahan tahun 1997, salah satu agenda yang menempati skala prioritas cukup tinggi pada pembangunan nasional adalah...

Economics

KUNINGAN (MASS) –  Kelompok Wanita Tani (KWT) Desa Tugumulya Kecamatan Darma, diberikan bimbingan teknis oleh Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Kuningan dalam rangka...

Netizen Mass

KUNINGAN (MASS) – “Beri aku 10 pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia”. Sebuah kalimat legenda yang dipekikkan oleh bapak bangsa, Bung Karno, dalam rangka memotivasi...

Headline

KUNINGAN (MASS) – Anggota DPRD Kabupaten Kuningan, politisi PAN H Udin Kusnaedi SE M Si, mengaku siap menjadi kandidat diri sebagai calon Bupati Kuningan...

Netizen Mass

KUNINGAN (MASS) – Menurunkan angka kemiskinan adalah agenda prioritas dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN 2005-2025). Agenda Pembangunan Milenium ini menjadi selaras, dimana...

Culinary

KUNINGAN (MASS) – Status sebagai pandemi dari kondisi penyebaran corona virus desease atau disingkat dengan Covid-19 ditetapkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO mulai...

Netizen Mass

KUNINGAN (MASS) – Ayo kita lihat pekarangan rumah kita, ada apa saja di sana? Sudahkah optimal untuk kemanfaatan? Nah, kalau ada yang masih kosong...

Netizen Mass

Kelihatannya semua itu mustahil sampai semuanya terbukti (Nelson Mandela) KUNINGAN (MASS) – Setiap manusia pasti memiliki cara memandang segara sesuatu, jelas ini bersifat menyeluruh...

Netizen Mass

“You can’t always get what you want. But if you try sometime, you’ll find, you get what you need” – the Rolling Stones. KUNINGAN...

Netizen Mass

Kekuatan alami dari menyusui adalah salah satu keajaiban dunia. Ini tentang cinta yang sebenarnya dan menjaga serta merayakan kebahagiaan dalam memelihara kehidupan baru. Ini...

Netizen Mass

“Tidak sepatutnya seseorang merasa aman tentang dua hal; KESEHATAN dan KEKAYAAN” Ali Bin Abi Thalib KUNINGAN (MASS) – Bangsa Indonesia sebagai sebuah bangsa yang...

Netizen Mass

KUNINGAN (MASS) – Peran kategori pertanian terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Kuningan sejak tahun 2010 sd 2019 menempati kategori juara dari keseluruhan...

Economics

KUNINGAN (MASS) – Lahan kritis atau tadah hujan seharusnya bisa menjadi lahan produktif. Ditengah pandemi ini, sektor pertanian mesti jadi fokus utama dalam ketersediaan...

Government

KUNINGAN (MASS) – Jumat bagi merupakan hari spesial bagi Danrem 063/Sunan Gunung Jati Kolonel Inf Elkines Villando Dewangga Kusumawied SAP. Sebab, merupakan kali pertama...

Anything

KUNINGAN (MASS) – Sejak wabah covid 19, banyak kegiatan yang terhenti. Akibatnya, ropda perekonomian tidak lagi berjalan stabil. Meski pasokan bahan pangan masih aman...

Netizen Mass

KUNINGAN (MASS) – Apabila Anda merupakan pegawai yang karena pandemi Covis-19 termasuk yang harus kerja dari rumah, tentu Anda akan sangat mungkin bisa mengatur tentang...

Government

KUNINGAN (MASS)- Untuk menghadapi Sensus Penduduk 2020 secara online yang digelar tanggal 15 Februari 2020, BPS Kuningan pada Jumat (14/2/2020) menggelar Apel Siaga Sensus...

Netizen Mass

Studi Tentang Rancangan Strategi Pemberdayaan Aktifitas Potensi Ekonomi Masjid, Sebagai Jalur Alternatif Pengentasan Kemiskinan Di Kabupaten Kuningan Pengalaman pembangunan ekonomi Indonesia yang dijalankan berdasarkan...

Government

KUNINGAN (MASS)- Sensus penduduuk ke 7 akan mulai pada tanggal 15 Februari 2020. Agar kegiatan ini berlangsung lancar, Kamis (23/1/2020) digelar kegiatan Sosialisasi Penduduk...

Netizen Mass

(Pengamatan terhadap hasil pertanian tanaman pangan 2018 s.d. 2019) KUNINGAN (MASS) – Sejak abad ke-18 negara-negara di Eropa Barat telah memulai perlombaan dengan negara...

Netizen Mass

“Jika yang Anda lakukan usaha yang biasa-biasa saja, jangan Anda berharap mendapat hasil yang luar biasa” KUNINGAN (MASS) – Kegiatan Sosialisasi Sensus Penduduk 2020...

Government

KUNINGAN (MASS) – Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Kuningan memberikan penghargaan kepada Satker Mitra dengan nilai Indikator Kinerja Pelaksanaan Anggaran (IKPA) Terbaik Tahun 2019....

Education

KUNINGAN (MASS) – Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Kuningan menggelar Sosialisasi Sensus Penduduk 2020 di Kalangan Mahasiswa Universitas Kuningan. Sosialiasi ini digelar di Gedung...

Government

KUNINGAN (MASS) – Kondisi ketersediaan data kependudukan pada saat ini, seiring dinamika pergerakan penduduk yang semakin cepat, tidak jarang membuat beberapa kebijakan yang dihasilkan...

Economics

PENGERTIAN PRODUK REGIONAL BRUTO (PDRB) (Syahrullah Dio, 2012). Semua barang dan jenis jasa sebagai hasil dari hasil kegiatan-kegiatan perekonomian yang aktifsuatu diwilayah domestik tanpa...

Economics

KUNINGAN (MASS) – llmu ekonomi memberikan gambaran tentang konsumsi dapat diartikan sebagai penggunaan barang dan jasa untuk memenuhi kepuasan akan kebutuhan dasar manusia sebagai...

Netizen Mass

KUNINGAN (MASS) – Setiap orang mendambakan hidup tentram dan terhindar dari tindak kejahatan. Namun tak bisa dipungkiri bahwa kejahatan selalu ada disekitar kita dan...

Netizen Mass

KUNINGAN (MASS) – Pembangunan adalah sebuah proses tanpa henti yang dilakukan untuk menjadikan suatu daerah mencapai tujuan terciptanya kesejahteraan masyarakat. Dalam pemerintahan peran dari...

Advertisement
Exit mobile version