KUNINGAN (Mass)- Bantuan pakaian untuk korban bencana di Kecamatan Cibingbin sangat banyak. Hampir di tujuh desa mendapatkan bantuan pakaian baik baru maupun bekas.
Sayangnya pemberian tulus dari warga tidak selama diterima dengan baik. Sebagai bukti pakaian yang diberikan itu banyak dibiarkan berserakan setelah mereka mendapatkan apa dibutuhkan.
Pemandangan ini terlihat di Desa Sukaharja ketika Bupati Kuningan H Acep Purnama MH meninjau desa tersebut pada Jumat (3/2/2017). Pakaian tersebut berserakan di teras balai desa dan hal ini menjadi pemadangan sehari-hari.
Banyak yang menyayangkan tindakan seperti ini karena bantuan yang diberikan merupakan bentuk kepedulian dari pemberi bantuan. Seharusnya pihak pemdes merapihkan bantuan tersebut dengan cara dimasukan ke karung atau wadah.
“Miris melihatnya juga, seharunya jangan seperti itu. Pakaian yang tidak dibutuhkan oleh kembali dimasukan ke karung atau wadah agar terlihat rapih,” ucap Kepala Perumahan Permukiman dan Pertanahaan Kabupaten Kuninngan H M Ridwan Setiawan SH MSi usai salat Jumatan.
Kepala Pelaksana BPBD Kuningan Agus Mauludin juga menyayangkan tindakan tersebut. Seharusnya pakaian dimasukan dan disimpan di gudang ketika warga butuh maka pakaian diperlihatkan.
“Kan yang memberikan pun kalau mengetahuinya pasti tersinggung. Jauh-jauh diberikan eh bantuan tersebut diperlakukan seperti itu,” jelas Agus.
Terpisah, Kades Sukaharja Sunandi ketika dikonfirmasi menyebutkan, pakaian dibiarkan berserakan di teras agar warga mudah mengambil pakaian. Apabila tidak dibutuhkan akan dimasukan kembali ke karung.
“Biasanya sih pakaian itu dimasukin karung karena ada warga yang meminta kami simpan di teras. Mungkin oleh warga pakaian itu dibongkar agar mudah mencari yang dibutuhkan setelah itu mereka tidak memasukan lagi ke wadah,” ujar Sunandi berkilah kepada kuninganmass.com Sabtu (4/2/2017). (agus)