KUNINGAN (MASS)- Pemkab Kuningan terus berpikir keras memikirkan penanggulangan para pengungsi. Hal ini agar mereka bisa hidup layak dan nyaman.
Salah satu yang dipikirkan adalah masalah sarana untuk menyalurkan kebutuhan biologis. Hal ini jangan dianggap sepele karena merupakan suatu kebutuhan.
“Kami memikirkan masalah itu, maka saat ini fokus bagaimana agar pembangunan hunian sementara atau huntara cepat terealisasi,” ujar Plt Bupati Kuningan Dede Sembada, usia menyerahkan bantuan Disdikbud di SDN Ciniru, Senin (5/3/2018).
Dari beberapa para pengungsi yang ditemui kuningannmass.com mengakui, membutuhkan bilik asmara, meski sedikit malu-malu tapi meminta Pemkab Kuningan memfasilitasi masalah ini.
“Ya, manusiawi dan tentu normal. Kebutuhan seks warga sebelum terjadi bencana normal, tentu mereka membutuhkan penyaluran terlebih saat ini kondisi stres akibat bencana,” ujar salah seorang pengungsi yang minta namanya tidak disebutkan.
Sementara itu, Edi salah seorang warga mengaku, di pinggir rumahnya ada salah satu ruangan yang kosong, ternyata salah seorang pengungsi curhat ingin “menyewa” karena ingin menyalurkan hasrat biologisnya.
“Saya persilahkan dan ternyata mereka sangat senang dan mereka berdua mengaku plong setelah berhubungan badan,” ujar Edi sambil tersenyum.
Ditempat yang sama Sekmat Ciniru Udin, mengaku, akan mencari solusi yang tepat sebelum dibuatnya huntara. Pasalnya, huntara akan memakan waktu lama. Sedangkan kebutuhan biologis tidak bisa ditunda-tunda terlalu lama.
“Ini juga kami pikirkan kan karena suatu kebutuhan. Kebutuhan makanan sudah tercukupi, tinggal masalah ini,” ucapnya. (agus)