Connect with us

Hi, what are you looking for?

Business

Duh, Kabel Semrawut dan Tiang Numpuk

KUNINGAN (MASS) – Pemandangan di area bahu jalan seputar kota, bahkan sampai ke desa-desa di Kabupaten Kuningan dinilai kurang estetik. Pasalnya, kerap ditemukan kabel-kabel yang semrawut di pinggiran jalan. Lucunya, banyak tiang provider yang menumpuk di satu titik.

Hal ini menjadi sorotan banyak pihak, termasuk Nana Barak, salah satu tokoh ormas/LSM di Kuningan.

“Seiring dengan perkembangan dan bertambahnya kebutuhaan konsumsi listrik dan telekomunikasi serta bertambahnya jumlah pelanggan listrik, telekomunikasi dan internet kabel, yang membuat perusahaan penyedia jaringan (provider) terus memperluas jaringan, melalui penambahan infrastruktur berupa tiang dan kabel transmisi maupun kabel fiber optik,” paparnya.

Menurut Nana Barak pemasangan kabel-kabel dan tiang-tiang provider internet/listrik selama ini sering dikeluhkan masyarakat karena semrawut dan belum tertata dengan baik. Bahkan terlihat berantakan, terlebih banyak kabel fiber optik dari provider internet yang diduga memasang asal-asalan.

Kondisi ini menurut dia akan merusak keindahan kota dan kondisi sosial masyarakat juga membahayakan pengguna jalan terutama dengan adanya kabel yang kendur. Ditambah lagi dengan keberadaan tiang-tiang provider internet/listrik yang diduga tanpa ijin dan tidak memenuhi ketentuan peraturan perundang-undangan.

“Begitu juga halnya dengan pemasangan kabel/tiang yang memanfaatkan ruang milik jalan, dapat dibayangkan bila satu provider memasang satu tiang, ruang milik jalan akan dipenuhi dengan tumpukan tiang seperti yang terjadi saat ini,” ungkapnya.

Disamping persoalan kondisi teknis lapangan Nana juga berharap kepada dinas terkait untuk segera melakukan tindakan tegas terhadap perusahaan atau pengusaha yang diduga tidak mematuhi ketentuan dan prosedur perijinan sesuai aturan yang berlaku.

Selanjutnya Nana berharap pemerintah daerah segera melakukan penataan dan penertiban guna mewujudkan perkotaan yang nyaman dan indah.

“Dalam hal ini pemerintah daerah dapat berperan sebagai fasilitator dan regulator. Disatu sisi pemerintah harus memenuhi kebutuhan kelistrikan, informasi dan komunikasi bagi seluruh masyarakat, disisi lain pemerintah juga harus bisa mengendalikan pertumbuhan pemasangan tiang dan kabel agar tidak mengurangi ruang terbuka, keselamatan, perlindungan hukum dan estetika,” pintanya.

Pantauan kuninganmass.com Senin (23/10/2023) di Jl RE Martadinata, sejumlah petugas tengah sibuk merapikan kabel-kabel semrawut. Kendati begitu, menumpuknya tiang provider masih belum mengatasi estetika yang diharapkan.

Kabid Bina Kontruksi Dinas PUTR Kuningan, Asep Abdus Syakur kala dikonfirmasi mengakui kesemrawutan tersebut. Belakangan ini pihaknya telah mengeluarkan imbauan kepada provider agar segera merapikannya.

“Dan alhamdulillah kita tegaskan tiap hari Senin harus ada action perapihan kabel. Diawali di kota dulu,” kata Asep.

Perapihan kabel tersebut bersifat sementara. Kedepannya, perapihan harus pula mencakup tiang. Di tiap titiknya ditekankan hanya terpasang satu tiang saja.

“Provider itu banyak. Ada lah 9 mah. Nah ternyata selama ini masing-masing provider bikin tiang sendiri. Ya jadinya numpuk,” ungkapnya.

Kedepan kita dorong hanya 1 tiang bersama, gabungan dari banyak provider. Supaya ada income daerah, maka pengelolanya bisa dilakukan oleh Perumda Aneka Usaha (PAU). Bisa pula dilakukan oleh pihak swasta.

Opsi lain, kabel-kabel tersebut ditanam di dalam tanah alias sistem saluran kabel bawah tanah (ducting). Terutama di seputar perkotaan yang mendesak untuk diterapkan sistem tersebut. Dengan begitu langit-langit akan terlihat lengang, tak semrawut.

“Dua solusi tersebut akan kita ambil, hanya saja butuh tahapan. Makanya untuk sementara kita lakukan perapihan kabel terlebih dulu,” tukas Asep. (deden)

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Advertisement

Berita Terbaru

Advertisement
Advertisement

You May Also Like

Advertisement
Exit mobile version