KUNINGAN (MASS) – Sejumlah kepala desa dan perangkat desa di Kabupaten Kuningan yang tergabung dalam komunitas Sadulur (Semangat Peduli Lembur) menggelar kegiatan untuk membedah gagasan para bakal calon Bupati Kuningan, Kamis (13/6/2024) kemarin.
Kegiatan bertajuk “Ngawangkong Menatap Masa Depan Kuningan,” itu, dilakukan di Cisantana – Kuningan. Melalui Ketua Panitia, Parman, dijelaskan bahwa melalui ngawangkong bareng ini, pihaknya ingin berkontribusi untuk memberi ruang menyampaikan gagasan para bakal calon Bupati, bagaimana Kuningan ke depan.
“Ini sebagai bukti masyarakat desa peduli lemah cai, bagaimana perspektif para bakal calon Bupati menatap Kuningan ke depan,” kata Parman yang juga Kepala Desa Gresik Kecamatan Ciawigebang.
Dalam diskusi itu, ada 4 bakal calon Bupati Kuningan yang hadir mulai dari Dr Alfan Syafi’I jagoan dari PKS, Bos Bawang H Kamdan, H Udin Kusnaedi dari PAN, dan Rana Suparman pentolan dari PDIP. Kegiatan dimoderatori Arief Amarudin yang juga menjabat Kepala Desa Kertayasa Kecamatan Sindangagung.
Pada forum itu para bacalon tidak hanya menyampaikan visi ke depan tapi juga gagasan berdasarkan perspektif dan empiris berkaitan dengan potensi yang dimiliki Kuningan tapi juga potensi masalah yang menerjang Kuningan saat ini.
“Acara ini dihadiri juga pengurus partai politik dan lebih dari 50 orang para kepala desa dan perangkat desa, untuk membangun konsensus bersama dalam membangun Kuningan,” ujar Parman.
Presentasi para Bakal Calon Bupati……
H Udin Kusnaedi yang merupakan politisi dan praktisi pertanian dari Partai Amanat Nasional (PAN) menyampaikan optimisme mengenai kondisi Kuningan ke depan akan lebih baik jika dipimpin oleh sosok bupati yang berani dan komptent.
Rana Suparman bacabup dari PDI Perjuangan menyampaikan idenya berkaitan dengan tata kelola pemerintahan yang efektif dan membangun sinergitas multipihak.
Dr Alfan Syafi’i dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menjelaskan soal pentingnya Kuningan menjadi kabupaten yang religius dan berkeadilan dalam berbagai kebijakan.
Bacalon lainnya H. Kamdan menyampaikan inovasi sektor pertanian dengan konsep TPOJ (Tanam Petik Olah Jual) menjadikan petani sejahtera dan sebagai kabupaten yang banyak mengekspor hasil tani.
Diskusi sendiri berlangsung dinamis, tanggapan dan sanggahan dari para kepala desa terhadap para narasumber berlangsung hangat dan serius tapi santai. (eki)