KUNINGAN (MASS) – Semua hanya berenca dan Allah yang menentukan. Begitu juga dengan Iyan Maryana warga Desa Timbang Kecamatan Cigandamekar. Niatnya merantau ke ibu kota usai tamat SLTA. Namun, justri kini ia terbaring di kasur selama empat tahun .
Hal itu setelah ia menjadi korban penembakaln begal motor. Begal berniat merampas motor ia terkena peluru ke bagian tulang belakang.
Akibat kejadian yang terjadi pada 3 Januari 2016 itu ia kini terbaring di kasur. Sempat mengalami perwatan di RS tapi tidak maksimal dan diganti dengan terapi. Namun, karena faktor biaya ia tidak melanjutkan.
Sekarang Iyan menunggu keajaiban dari yang maha kuasa serta mereka yang peduli dengan nasibnya. Ia terus berdoa kepada yang maha kausa karena semua tidak ada yang tidak mungkin.
“Saat itu saya sudah 3 bulan di perantauan setelah lulus SLTA. Pada saat saat saya di tembak oleh begal di Jakarta. Peluru itu terkena syaraf tulang belakang,” ujar penggemar Valentino Rossi mengawali cerita kepaa kuninganmass.com Senin (27/4/2020) sore.
Lelaki berusia 23 tahunan tersebut menjelaskan, awalnya dirinya terus melakukan pengobatan dan terapi. Namun, sudah 4 tahun belakangan ini, melihat hasil yang tak kunjung progresif. Apalagi biaya yang dikeluarkan untuk pengobatan sangat banyak, dirinya memilih berhenti melakukan pengobatan terapi.
“Pan mun bade terapi teh kedah nyewa mobil,nyewa jalmi 2-an kangge gutang-gotongna, teras kangge makan sareng nu laina, seep lah sakali terapi 500 mah. Jaba kedah saminggu sakali terapi, timana atuh biayana pami saminggu kedah ngaluarken artos sakitu mah,” tuturnya dalam bahasa Sunda.
Dirinya mengaku, setelah kejadian penembakan yang dilakukan begal tersebut, dirinya sempat dirawat di Rumah Sakit Polri 1 bulan, setelah itu dirinya angsung dibawa kembali ke kampung halamannya, tempat lahir dan tempat dibesarkannya, Kuningan.
Saat ini, Iyan memang hanya di rawat di rumah. Dirinya tinggal bersama keluarga dan lelaki yang disebutnya ayah sambung di Timbang. Ayah kandungnya sendiri saat ini tinggal di Bekasi.
Dengan kondisinya saat ini serta keterbatasaanya, Iyan mengaku tetap semangat menjalani hidup, serta optimis akan ada hal baik di depannya.
Dengan cara dan jalan yang mungkin tak diketahuinya. Namun sudah direncanakan sang maha kuasa.
Ia mengaku masih optimis menjalin hidup yang masih panjang. Iyan berharap Bupati Kuningan mendengar apa yang ia rasakan dan berharap bisa memberikan bantuan.
“Saya ingin hidup normal kembali tapi butuh bantaun. Semoga ada dermawan atau siapa saja yang mau membantu saya ,” ujar penggemar berat Manchester United . (agus)