KUNINGAN (MASS) – Ketegangan geopolitik dari perang berkepanjangan di Palestina, konflik antara Israel dan Iran, ketegangan di Laut Merah oleh kelompok Houthi (Yaman), hingga persaingan Amerika Serikat dan Rusia yang tak kunjung reda.
Ketegangan antara Iran dan Israel makin membara sejak serangan udara saling diluncurkan pada pertengahan Juni 2025, hal itu menyeret kawasan Timur Tengah ke dalam pusaran konflik yang lebih luas.
Beda halnya dengan Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, dan Presiden Federasi Rusia, Vladimir Putin, menandai babak baru hubungan bilateral yang lebih progresif dan berorientasi masa depan. Indonesia-Rusia resmi memasuki tahap implementasi, sebuah langkah penting menuju kemandirian teknologi, penguatan siber nasional, dan konektivitas yang merata.
Begitupun Bupati Kuningan Dr H Dian Rachmat Yanuar MSi, menyampaikan harapannya agar konflik internasional yang tengah berlangsung antara Iran dan Israel segera menemukan jalan damai. Ia mengajak seluruh masyarakat untuk mendoakan terciptanya stabilitas global, seraya meyakini bahwa para pemimpin dunia telah mengambil langkah antisipatif.
“Saya yakinlah, pemimpin-pemimpin dunia juga sudah bisa antisipasi itu. Sekarang kan dengar-dengar sudah ada gencatan senjata dari Pak Presiden Amerika sendiri. Jadi kita doakan, damailah,” ujarnya saat dimintai tanggapan mengenai isu Iran-Israel, Selasa (24/6/2025).
Ia menambahkan, meski terjadi ketegangan antara kedua negara tersebut sempat menimbulkan kekhawatiran global, Dian menegaskan bahwa situasi saat ini di rasa belum mengarah pada skenario konflik berskala besar seperti Perang Dunia ke 3.
“Masih jauh dengan perang dunia ke-3,” pungkasnya. (rizal/mgg)