KUNINGAN (Mass) – Saat jumpa pers di Bumi Aki Kelurahan Winduhaji, salah seorang bakal calon bupati/wabup, M Ridho Suganda MSi sempat ditanya kelemahan pemerintahan H Acep Purnama MH. Namun ternyata, putra bungsu dari H Aang Hamid Suganda itu tidak berani mengeluarkan kritik.
“Saya tak mau jawab itu karena belum jadi bagian dari pemerintahan. Intinya, pemerintahan sekarang bagian dari orang tua saya juga, hasil program yang ditetapkan orang tua saya,” ujar politisi PDIP yang akrab disapa Edo itu.
Lebih lanjut Edo mengajak, baik buruknya mesti dipahami bersama-sama. Menurut dia, bukan waktunya untuk menilai pemerintahan baik atau buruk. Justru pada masa transisi sekarang ini mesti didukung agar lancar sampai pilkada berikutnya.
“Karena masa transisi pasti akan ada perbedaan. Ada penyesuaian. Karena pemerintahan sesungguhnya akan berjalan pada tahun 2018. Sekarang masa transisi, yang namanya masa pengalihan pasti ada penyesuaian-penyesuaian. Jadi baik buruknya saya kira wajar karena transisi,” ungkapnya.
Disinggung sejauhmana mengenal Kuningan, pria yang dilahirkan di Bogor 9 Agustus 1982 tersebut menegaskan sering ke Kuningan. Sebab di Kuningan memiliki aktivitas kaitan dengan bisnis. Ketika ortunya masih menjabat bupati 12,5 tahun pun, ia mengaku sering diajak untuk bisa memahami masyarakat Kuningan.
“Saya punya pengalaman 12,5 tahun sebagai anak bupati. Saya sering diajak, dikasih kisi-kisi guna memahami kultur politik Kuningan. Bahkan saya 2 kali menjadi timses pemenangan. Ada satu hal pemikat saya, masyarakat Kuningan itu penuh dengan kekeluargaan, kompak, gak berjalan sendiri-sendiri,” ungkapnya.
Kembali pada masalah rekomendasi DPP PDIP, saat ini dirinya sedang berupaya bagaimana caranya untuk meningkatkan popularitas dan elektabilitas. Sebab hal itu akan dijadikan patokan bagi DPP untuk mengeluarkan rekomendasi. Ketika dulu dirinya dinilai belum layak untuk menjadi wakil bupati, maka kesempatan kedua akan ia gunakan.
“Kalau berpikiran saya punya bapak (H Aang Hamid Suganda) yang kebetulan menjabat ketua Bappilu DPD Jabar, mungkin sekarang saya jadi wabup. Itu contoh konkrit. Mudah-mudahan sekarang dianggap layak,” harapnya.
Sementara, H Aang Hamid Suganda menilai Edo kini sudah sangat siap. Mantan bupati dua periode itu pun merasa optimis putranya bisa mendapatkan rekomendasi sebagai salah satu calon. Namun saat ditanya hasil survey, Aang menjawab itu rahasia.
“Ya kalau tidak direkomendasi, saya kader partai akan tunduk pada perintah partai. Kita ini petugas partai,” tandasnya. (deden)