KUNINGAN (MASS) – Dalam konferensi pers Bawaslu Kuningan di Rageman Resto & Coffee, Jalan Baru Cipari-Cisantana Cigugur, Kamis (8/2/2024), dibahas soal netralitas aparat. Salah satunya menyangkut netralitas Pj Bupati Kuningan Dr H Raden Iip Hidajat selama ini.
Kala wartawan menanyakan hal itu, Ketua Bawaslu Kuningan Firman menegaskan sejauh ini sosok Pj Bupati Iip terbilang profesional. Ia berdiri di atas semua golongan, tidak berpihak pada salah satu paslon capres-cawaspres.
“Kami tidak punya temuan berkenaan netralitas pak Pj bupati. Begitu juga laporan dari masyarakat, tidak ada yang melaporkan beliau,” tegas Firman diamini 4 komisioner lainnya.
Justru yang sempat menjadi bahasan dan kajian bawaslu, imbuh Firman, menyangkut netralitas perangkat desa. Diantaranya di Desa Cibinuang Kecamatan Kuningan dan Kecamatan Cidahu.
“Semoga di Kuningan tidak ditemukan lagi adanya kasus netralitas aparat. Dan untuk pj bupati, kami yakin beliau sangat paham aturan,” tandasnya diamini Dadan Yuardan, Agus Khobir, Yayan Supriatna dan Rendi Septian.
Mendekati hari pencoblosan, ia mengakui ada beberapa kerawanan yang harus diantisipasi oleh pengawas pemilu sampai ke tingkat desa. Salah satu potensi dugaan money politics atau yang akrab disebut “serangan fajar”.
Dia mengingatkan, money politics masuk pidana pemilu yang ancaman kurungannya mencapai tahunan plus denda jutaan rupiah. Untuk itu bawaslu melarang segala bentuk money politics, rice cooker politics, minyak goreng politics, susu politics dan sejenisnya.
“Terlebih di hari tenang. Dalih sosialisasi pun itu enggak boleh. Pokoknya segala bentuk kampanye dilarang. Semua harus tenang. Maka dari itu, sebagai langkah pencegahan, nanti akan kami lakukan patroli di hari tenang. Kalau ada yang melanggar, akan kami sikat,” ancam Firman. (deden)