KUNINGAN (MASS) – Banyak yang menduga, nyalegnya H Rokhmat Ardiyan menuju senayan, hanya sebagai upaya cek ombak saja guna mencapai tujuan sebenarnya yakni nyalon bupati. Dugaan tersebut sempat dikonfirmasi wartawan saat jumpa pers kemarin (5/11/2023).
Namun, Ardiyan membantah dugaan tersebut. Ia mengaku, nyalon bupati tidak terpikirkan sebelumnya. Bos Puspita Cipta Group tersebut merasa dirinya belum layak jadi bupati.
“Saya merasa belum layak jadi bupati. Saya hanya ingin bekerja keras membawa program, membawa anggaran dari pusat (jika duduk di DPR RI, red) untuk mengatasi kesulitan masyarakat,” ungkap Ardiyan.
Niatannya nyaleg DPR RI lewat Gerindra, imbuh Ardiyan, untuk ibadah dan mengabdi. Tak heran jika selama ini dirinya getol blusukan ke desa-desa agar bisa menangkap aspirasi masyarakat.
“Aspirasi dari masyarakat kita akomodir agar nanti bisa dibawa ke pusat. Saya mencoba untuk terus membawa manfaat bagi masyarakat. Minta doanya. Kalau ditanya nyalon bupati, saya tak ada rencana untuk itu,” tutur Ardiyan.
Sementara, pada DCT (Daftar Calon Tetap) yang diumumkan Sabtu (4/11/2023), nomor urut Ardiyan tergeser dari nomor 1 ke nomor 2. Nomor urut 1 sebagai nomor strategis ditempati Iwan Bule, mantan ketua PSSI yang kebetulan pituin Kuningan.
Kaitan dengan pemilihan bupati, beberapa kalangan menilai di Kuningan ini tidak ada tokoh yang punya nyali melawan H Acep Purnama.
“Saya kira tak ada yang punya nyali melawan pa Acep, baik dari internal maupun dari eksternal. Jadi ya, nanti kemungkinan besar beliau (Acep Purnama) jadi bupati lagi,” kata Uus Yusuf, mantan anggota dewan. (deden)