KUNINGAN (MASS) – Selain menerima saran dari berbagai kalangan terkait masalah kegiatan KBM, ternyata Disdikbud Kuningan pun meminta saran kepada para wartawan yang ada di kota kuda.
Dari puluhan wartawan yang hadir hampir semua meminta agar kegiatan belajar di sekolah. Pasalnya, kasihan siswa yang sudah jemu belajar di rumah.
Bukan hanya itu, para orang tua juga sudah lelah menghadapi sikap anak. Bahkan, ketika belajar daring menambah beban.
“Kalau saya sih setuju belajar di sekolah. Tinggal penerapan protokol kesehatan, karena kalau home visit pun belum tentu aman apalagi para siswa tidak jaga jarak,” ujar Maman Sutarman, Jumat (24/7/2020).
Begitu juga dengan Dodo. Ia meminta belajar di sekolah. Untuk membeli alat yang mendukung protokol kesehatan bisa menggunakan dana BOS.
Bahkan Dadang wartawan yang lainnya pun meminta dana covid-19 yang sangat besar yakni Rp72 miliar itu digunakan untuk melakukan rapid dan swab para guru dan yang lainnya. Hal ini agar benar-benar aman, selain tentu menerapkan protokol kesehatan.
Mendengar saran seperti itu baik Kabid Pembinaan PAUD dan Dikmas Elon Carlan MMPd dan Kadisdikbud Kuningan Drs H Uca Somantri MSi setuju.
“Ternyata kau tahu apa yang kami mau,” ujar Elon yang langsung disambut tawa wartawan.
Elon mengatakan, hari ini semua sepakat bahwa regulasi yang dikeluarkan oleh menteri itu memang sebuah aturan yang menjadi acuan. Namun, kenyataan-kenyataan di lapangan harus diberikan dekresi.
“Kita sepakat dimulainya tatap muka dengan prinsip mengutamakan protokol kesehatan. SOP yang kami bikin selama ini dan sudah disebar akan menjadi pedoman, maka nanti hal itu akan dilaporkan kepada bupati oleh pak kadisdik yang didampingi para kabid,” jelasnya.
Elon juga meminta bila saat nanti, hal ini menjadi keputusan daerah, maka mohon kepada media turut serta menjadi jembatan sebuah komunikasi kepentingan.
Pihaknya berharap keputusan itu bisa keluar pada bulan Agustus. Karena para siswa sudah empat bulan belajar di rumah.
Sementara itu, Kadisdikbud Kuningan Uca Somantri mengaku, pihaknya juga setuju dengan saran rekan-rekan media, dimana pembelajaran dengan sistem tatap muka. Namun, tentu dengan syarat menerapkan protokol kesehatan.
“Kenapa kami meminta saran dari media, karena kan orang lapangan sehingga mengetahui kondisi riil di lapangan,” jelas Uca.
Mengenai masalah DAK dan BOS, mantan kepala BKPSDM itu menyebutkan, sudah turun ke sekolahnya masing-masing. (agus)