KUNINGAN (MASS) – Lia Nuryanah SP, kades termuda Kabupaten Kuningan yang dilantik enam bulan lalu, bergerak serius untuk pembangunan Desa Cikondang Kecamatan Hantara.
Lia, yang kala dilantik masih berusia 27 tahun itu, serius ingin membangun desanya dengan Konsep Patanjalu, sebuah konsep konservasi alam dan perairan, yang dicanangkan leuhur Sunda.
Konsep Patanjala ini, nantinya akan membagi area pegunungan menjadi tiga wilayah garapan. Mulai dari hutan larangan, tutupan dan baladahan.
Hal itulah yang tersirat dari wawancara Lia, setelah melakukan peninjauan langsung ke sumber mata air yang ada di daerahnya. Kedua mata air itu, ada di bukit/gunung Culemaga, satu dari dua bukit yang ada disana selain bukit/gunung hurip.
“Mapah ti palih kulon, nanjak, katingali sumber mata air utama. Diukur kangge ningali kondisi eta nu bakal ditetapkeun jadi hutan larangan,” tuturnya dalam bahasa Sunda.
Hutan larangan itu, lanjutnya, akan dibiarkan secara alami tanpa boleh diganggu gugat. Flora dan fauna akan terus dibiarkan untuk menjadi mekanisme pelestarian. Untuk manusia, kesanapun bisa dilarang menggunakan alas kaki.
“Di handap, wilayah tutupan, jadi bertanggung jawab kangge melak, tapi panen terbatas,” imbuhnya.
Wilayah tutupan itu, lanjutnya, berfungsi juga sebagai wilayah batas antara larangan dan baladahan. Di baladahan inilah, nantinya bisa ditanami dan dituai hasilnya oleh masyarakat.
Bahkan, Lia menerangkan rencananya untuk membuat semacam centra buah di wilayah baladahan. Hal itu dilakukannya sesuai dengan basic yang dimilikinya, dan kebanyakan warganya yang merupakan petani.
“Konsep pembangunan di Cikondang, cocok Patanjala. Dikaitkeun di lemburna bae, diapit ku dua sungai, basicna pertanian,” tuturnya.
Selain sesuai dengan basic pertanian, konsep tata ruang yang akan menyesuaikan dengan Patanjala ini juga dilakukan karena Desa Cikondang terbilang rawan longsor. Pernah terjadi hekataran area pesawahan terdampak longsor tahun-tahun belakangan:
“Konsep tata ruang kedepan, pertanian, pelestarian kebudayaan juga masuk kana Patanjala,” imbuhnya.
Lia sendiri, nampak optimis saat diwawancarai konsepannya memimpin 950-an penduduknya tersebut. Desa pemekaran dari Desa Tundagan ini, secara geografis dan profesi masyarakat, dominan di bidang pertanian dan kebun. (eki/deden)