KUNINGAN (MASS) – Makanan untuk jemaah haji Indonesia di Mekkah, dikeluhkan karena dianggap seperti paket hemat. Hal itu, dikeluhkan jemaah.
Salah satu jemaah yang mewanti-wanti untuk tidak disebutkan namanya, membeberkan bagaimana paket makanan yang disediakan, baik untuk sarapan maupun makan malam.
“Banyak jemaah mengeluh makanannya. Selain lauknya sedikit, menunya terlalu hemat. Beda dengan tahun-tahun sebelumnya yang menu makanannya lebih baik,” ujarnya sembari mempotret gambar makanan.
Makanannya, satu paket ada yang hanya berisi nasi kuning dan sedikit potongan telur dadar. Paket lainnya, ada yang berisi nasi putih.
Selain soal makanan, ia juga mengatakan ada kelihan lainnya dalam layanan haji. Kamar misalnya, 1 ruangan diisi 5 orang padahal ukurannya kecil.
“Layanan haji yang perlu diperbaiki dari sisi konsumsi dan kamar. Harus lebih baik (manusiawi) lagi,” jelasnya.
Dibandingkan tahun sebelumnya, ia mencontohkan living cost yang dikembalikan jemaah untuk bekal di tanah suci. Tahun sebelumnya, nilainya mencapai 1500 riyal (sekitar 6 jutaan rupiah).
Sedangkan tahun ini, lanjutnya, hanya 3 juta 30 ribuan (dalam bentuk rupiah). Hanya setengahnya.
“Padahal taun sekarang banyaj jamaah lansia. Lansianya banyak pisan. Bisa sampe 30-40% dari total jamaah,” ungkapnya.
Sementara, Kemenag Kabupaten Kuningan melalui Kasi Haji Sadudin, kala ditanya perihal pemberangkatan jemaah haji, ada beberapa penanggung jawab.
Pemberangkatan dan pemulangan jemaah haji misalnya, dihandle-nya justru oleh Pemda. Sementara, mulai dari Asrama Haji Indramayu, itu tanggung jawab PPIH Provinsi.
Namun, kala dikonfirmasi soal keluhan makanan dan kamar di Mekkah, Kasi Haji Kemenag Kuningan itu enggan memberikan konfirmasi. Apalagi, itu ranahnya PPIH Arab Saudi.
“Abdi teu punya kewenangan untuk memberikan konfirmasi, bilih lepat (Saya tidak punya kewenangan untuk memberikan konfirmsi, takut salah),” jawabnya.
Untuk diketahui, PPIH sendiri merupakan Panitia Penyelenggara Ibada Haji. Panitia tersebut, isinya dari lintas kementrian, bukan hanya Kemenag. (eki)