KUNINGAN (MASS) – Kusir delman asal Cijoho, CI (28), dikabarkan jadi korban kekerasan fisik setelah menulis komentar pedas untuk Bupati Kuningan, dalam postingan berita Kuningan Mass.
Kekerasan fisik dilaporkan terjadi pada Sabtu malam (20/9/2025) sekitar pukul 20.00 WIB di pos Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Taman Kota Kuningan.
Ia, diduga menerima kekerasan fisik itu dari Y, yang mengaku “garda depan Bupati”. CI, dikabarkan dipukul 3 kali dan diminta membuat permintaan maaf.
Atas kejadian tersebut, kerabat dan kolega korban sesama kusir delman/dokar mengungkapkan keprihatinannya.
“Dia hanya berkomentar soal kenapa tidak ada kegiatan saptonan, pacuan kuda, karena Kuningan identik Kota Kuda, kenapa malah seringnya balapan sepeda. Tapi komentarnya itu malah berbuntut dirinya dibawa ke pos dan dipukul. Kami keluarga sangat terpukul,” ujar salah seorang kerabat korban.
Selain itu, pernyataan keras pula disampaikan keluarga dan komunitas kusir delman di Kuningan. Mereka menilai kejadian ini sebagai bentuk intimidasi yang tidak sejalan dengan semangat demokrasi dan keterbukaan informasi.
Belakangan diketahui kalimat yang ditulis korban CI (28), di kolom komentar cukup pedas. Ia menggunakan kalimat sia (panggilan kamu dalam bahasa sunda kasar) dan laknat yang membuat orang dekat Bupati itu geram.
Namun secara isi komentar, korban menulis tentang tidak adanya perayaan Saptonan (kuda) dalam Hari Jadi Kuningan, tapi malah ada even sepeda (Tour de Linggarjati).
Terpisah, Ketua Perdokar Kuningan, Irwan Sukmawan, mengaku awalnya tidak mengetahui insiden tersebut, dan baru diberi laporan setelah cukup ramai. Ia juga pada akhirnya memanggil CI dan meminta keterangan.
“Menurut saya, walaupun ada pemicu dan sebagainya, kritik dan lain-lain, jangankan Pemda, (ke Presiden) Jokowi juga lebih pedes (harusnya jangan sampai ada kekerasan fisik),” kata Irwan, Rabu (24/9/2025) sore.
Ketua Perdokan itu juga bercerita, dari kejadian itu, CI tidak ngojeg selama 4 hari belakangan, mungkin traumatis. Dan hari ini, selain sudah bertemu korban, pihaknya juga sudah kedatangan Polres Kuningan.
Meski YO dikenal orang dekat Bupati, Irwan percaya bahwa kekerasan bukanlah kehendak Bupati Dian Rachmat Yanuar. Ia yakin betul, Dian tak akan mengurusi hal cemen, pasti legowo dan menganggap semua warga Kuningan adalah rakyatnya.
“Yang jelas anak buah saya, mungkin salah komen begitu, tapi Y lebih salah, main hajar aja, kan ini negara hukum,” ujarnya.
Dalam wawancara itu, pensiunan Polisi itu mengaku tidak akan menghalangi anggotanya melapor resmi ke kepolisian, meski tetap berharap kondusif, bahkan ada jalan kekeluargaan. Yang dikhawatirkan dari kejadian ini, kata Irwan, ada yang sampai terpancing, atau pihak lain menunggangi kasus ini.
Sementara, Y yang disebut-sebut dalam kejadian tersebut, kala dikonfirmasi oleh kuninganmass.com, belum mau berkomentar. (eki)