KUNINGAN (MASS) – Boomingnya sepakbola antar klub di Kabupaten Kuningan, juga membawa berkah untuk jasa fotografer.
Keinginan masyarakat yang mengabadikan aksinya di tengah lapangan membuat hal tersebut menjadi hal yang menjanjikan untuk dijadikan peluang usaha.
Adalah Didin Fahrudin yang memulai hobinya sebagai fotografer antar kampung atau tarkam.
Pemuda berusia 27 tahun tersebut memulai hobinya dengan menggunakan kamera handphone.
Pemuda yang awalnya bekerja sebagai kuli tersebut menjadikan hobinya itu menjadi mata pencaharian.
Dimulai di akhir tahun 2019 dan awal 2020 dimana pandemi mulai melanda Indonesia, pemuda yang memilih jomblo karena belum ada yang pas dengan hati itu memulai memotret dengan objek sport khususnya sepakbola.
“Alhamdulillah sekarang sudah kebeli kamera, tele monopod dan kebutuhan lainnya kang,” ujarnya mengawali pembicaraan.
Semenjak mulai didapat honor untuk memotret pesepakbola di kampung-kampung dan uangnya dikumpulkan. Akhirnya semua kebutuhan untuk memotret bisa ia beli.
Ditambahkan kalau hobinya memang dari dulu adalah memotret dan memang objeknya adalah atlet pesepakbola. Hal itu karena ia senang bermain sepakbola.
Berposisi sebagai striker Didin ternyata lebih banyak diundang untuk memotrer ketimbang bermain.
“Mungkin karena saya jarang mencetak gol ya kang, jadi ketika saya diajak bermain bola akhirnya malah disuruh memotret,” tambah Didin sambil tertawa.
Untuk jasanya sendiri Didin mematok harga Rp200 ribu untuk di wilayah Kabupaten Kuningan.
Didin mengaku kalau sekarang memotret bukan hanya di kota kuda saja, tapi di luar kota pun sering.
“Semua pemain akan mendapatkan soft file fotonya kang dan bukan hanya ketika berpose tapi aksi-aksi pemain d tengah lapangan saya potret juga,” tambahnya.
Sementara untuk booking sendiri Didin menyarankan melalui DM di Instagram dengan akun DFstory & Tommy_twn.
“Dan jangan lupa ya #NoPictNoGame,” pungkas pria hitam manis tersebut. (agus)