KUNINGAN (MASS) – Doedoe Cup, usaha minuman kekinian yang dimulai dengan niat mulia, kini telah berkembang pesat dengan empat outlet yang tersebar di Kuningan. Dalam waktu singkat, usaha ini berhasil meraih perhatian banyak konsumen dengan produk-produk minuman yang enak, harga terjangkau, dan kualitas terjaga.
Di balik kesuksesan tersebut, Yunas, pemilik Doedoe Cup, membagikan prinsip-prinsip, tips, dan trik yang telah membantunya dalam menjalankan dan mempertahankan usaha ini. Selasa, (28/11/2024).
Prinsip Utama Doedoe Cup: Kualitas dan Kepuasan Konsumen
Menurut Yunas, prinsip pertama yang harus dijaga oleh Doedoe Cup adalah tidak mengecewakan konsumen.
“Ketika ada komplain dari konsumen karena human error dari kami, Doedoe langsung ganti dengan yang baru. Karena memang niatan awal buka Doedoe itu buat amal jariyah orang tua. Jadi, gimana caranya kita memberikan amal buat orang tua, ketika ada permasalahan kita yang ngalah, jadi gak ada yang merasa dirugiin sama Doedoe,” kata Yunas.
Hal ini menunjukkan komitmen yang tinggi terhadap kepuasan konsumen dan pelayanan yang terbaik. Selain itu, Yunas juga menekankan pentingnya menjaga kualitas produk.
“Produk juga harus dijaga betul kualitasnya. Sebelum launching produk, itu wajib enak,” lanjutnya. Kualitas yang terjaga menjadi prioritas utama agar konsumen puas dan terus kembali.
Menawarkan Harga Terjangkau Tanpa Mengurangi Kualitas
Salah satu nilai yang dibanggakan oleh Doedoe Cup adalah harga yang terjangkau tanpa mengorbankan kualitas.
“Karena target pasarnya menengah ke bawah, jadi harganya diusahakan serendah mungkin. Harga produk kami mulai dari Rp3.000 hingga Rp20.000. Tapi kualitas tetap premium dan terjaga,” jelas Yunas.
Untuk mewujudkan hal ini, pihak Doedoe Cup tidak mengurangi kualitas produk meski harga jualnya lebih murah.
“Ketika harga jualnya tidak masuk dengan modal, kami pinter-pinter nyari supplier atau mengurangi hal-hal yang membebani modal,” tambahnya. Inilah salah satu kunci agar usaha tetap bertahan dan berkembang meskipun dengan harga yang lebih rendah dibandingkan pesaing besar.
Konsep Usaha: Murah, Enak, dan Tidak Malu-Maluin
Yunas juga menekankan prinsip yang menjadi pedoman Doedoe Cup sejak awal berdirinya, yaitu “murah, enak, dan tempat nggak malu-maluin.” Walaupun harga terjangkau, Doedoe Cup memastikan bahwa suasana di outletnya tetap nyaman dan mewah, memberikan pengalaman yang menyenangkan bagi konsumen.
Tips Memulai Usaha: Jangan Takut untuk Eksekusi
Bagi mereka yang ingin memulai usaha, Yunas memiliki beberapa tips yang sangat berguna. Salah satunya adalah pentingnya untuk segera eksekusi begitu rencana sudah matang.
“Kalau sudah punya rencana yang sudah matang, langsung eksekusi. Jangan menunda-nunda apalagi sampai terlalu takut untuk memulai. Karena kalau sudah memulai, kita akan tahu kurangnya di mana dan bagaimana agar usahanya berkembang dan sukses,” ujar Yunas. Memulai usaha memang selalu menghadirkan tantangan, tetapi dengan langkah yang tepat, proses belajar akan lebih cepat.
Yunas juga menambahkan bahwa untuk mengurangi risiko, sebaiknya usaha tidak langsung dijadikan sumber pendapatan utama.
“Jangan langsung jadikan usaha sebagai pendapatan utama, jadikan usaha sampingan dulu. Agar kebutuhan kita tetap terpenuhi, dan sembari berjalan, jiwa usaha kita terlatih. Ketika usahanya sudah berjalan bagus dan pendapatannya sudah melebihi pekerjaan, baru bebas mau meninggalkan pekerjaan,” saran Yunas.
Trik Mempertahankan Usaha: Konsistensi dan Inovasi
Untuk mempertahankan usaha agar tetap relevan dan bersaing, Yunas berbagi trik yang sudah terbukti efektif.
“Konsisten terus. Perusahaan besar sering kali monoton, terutama saat akan melaunching produk baru. Prosesnya rumit dengan regulasi dan sering ketinggalan tren pasar. Berbeda dengan UMKM kecil, kita bisa langsung melaunching produk baru sesuai tren pasar, tapi tetap memperhatikan rasa dan kualitas,” jelasnya. Inilah kelebihan yang dimiliki oleh UMKM yang lebih fleksibel dalam beradaptasi dengan pasar.
Selain itu, Yunas juga menekankan pentingnya menjaga kualitas produk meski harga tetap murah. “Jaga kualitas tapi tetap memperhatikan harga. Kita harus pintar cari supplier yang memberikan harga bahan baku murah, tanpa mengurangi kualitas produk,” ujarnya.
Hubungan dengan Karyawan dan Konsumen: Kunci Kesuksesan
Untuk menjaga kelangsungan usaha, hubungan yang baik dengan karyawan dan konsumen sangat penting.
“Ada kata memanusiakan manusia. Ketika ada karyawan yang sedang bad mood, pasti ada sesuatu yang menjadi trigger-nya, dan salah satunya adalah area kerja,” kata Yunas. Menciptakan lingkungan kerja yang nyaman dapat membuat karyawan merasa dihargai dan lebih produktif.
Selain itu, menjaga hubungan baik dengan konsumen juga tidak kalah penting. Yunas menganjurkan untuk mengadakan promo atau giveaway sebagai cara untuk mempererat hubungan dengan konsumen. “Itu salah satu trik untuk menjaga hubungan baik dengan konsumen,” tambahnya.
Doa Orang Tua: Kunci Keberkahan dalam Usaha
Yang terakhir, Yunas menegaskan bahwa doa orang tua merupakan hal yang paling penting dalam perjalanan usahanya. “Doa orang tua itu yang paling penting,” pungkasnya.
Sedikit informasi mengenai latar belakang dan perjalanan usaha Doedoe Cup
Doedoe Cup didirikan pada 28 Februari 2022 di Bandung dan sejak saat itu berkembang pesat. Dengan empat outlet yang ada di Kuningan, yaitu di Ciawigebang, Taman Kota Kuningan, Luragung, dan Dekranasda Kuningan, Doedoe Cup kini menjadi pilihan utama bagi pecinta minuman kekinian. Nama “Doedoe” sendiri berasal dari nama ayah Yunas, yang diubah menggunakan ejaan lama yang mewakili tiga nama anaknya: D (Dani), O (Opik), dan E (Eko).
Sebelum membuka Doedoe Cup, Yunas bekerja di Korea selama lima tahun. Setelah pulang ke Indonesia, ia merasa penghasilannya tidak mencukupi jika bekerja di Indonesia, sehingga memilih untuk membuka usaha. “Saya ingin pendapatan yang setara dengan yang saya dapatkan di luar negeri,” jelasnya.
Doedoe Cup sendiri awalnya fokus pada minuman boba brown sugar yang sedang tren. Seiring waktu, Doedoe Cup terus berinovasi dengan menawarkan berbagai macam minuman kekinian yang disesuaikan dengan tren pasar. (riyan)
