KUNINGAN (MASS) – Berkompetisi keras di Pilkada, jarang terlihat bersama setelah Dian Rachmat Yanuar dilantik Bupati, kemarin pada Minggu (3/8/2025), Dian dan Ridho Suganda nampak “mesra” dan akrab saat berfoto bersama.
Bukan dalam ajang politik ataupun pemerintahan, Dian dan Ridho berfoto bersama saat sama-sama hadir dalam kegiatan Kirab Merah Putih yang diselenggarakan PHBN kerjasama dengan Yayasan Jiwa Merah Putih di Gedung Naskah Linggarjati.
Rangkaian kegiatan Kirab Merah Putih sendiri sendiri berlangsung sejak pagi saat CFD. Dimana arak-arakan dilepas oleh Bupati dari tugu 0 km Kuningan menuju Pendopo. Kemudian bergerak ke Gedung Naskah Linggarjati.
Dimeriahkan oleh tari kolosal Saka Pariwisata dan Karya Sanggar DNR, Gedung Naskah Perundingan Linggarjati dipenuhi oleh 10.001 bendera yang dipasang mengitari Gedung bersejarah. Kegiatan sendiri mengambil tajuk “Menumbuhkan Jiwa Persatuan dan Kesatuan Dalam Keragaman Budaya“.
Dalam acara tersebut, digelar Upacara Kirab Merah Putih, dimana Bupati Kuningan bertindak sebagai Inspektur Upacara.
Pada kesempatan itu Bupati Dian mengatakan bahwa Kirab Merah Putih bukan sekadar kegiatan seremonial, namun simbol semangat kebangsaan, semangat gotong royong, dan pengingat pentingnya persatuan di tengah keberagaman.
“Warna merah dan putih yang kita junjung hari ini adalah warisan perjuangan, simbol keberanian dan kesucian yang harus terus kita jaga, rawat, dan wariskan kepada generasi penerus bangsa,” lanjut Bupati.
Berkenaan dengan dipilihnya Upacara di Gedung Naskah Perundingan Linggarjati, lantaran gedung tersebut bangunan bersejarah yang menjadi saksi bisu bahwa Kuningan mengambil bagian dari sejarah perjuangan kemerdekaan.
“Ini membuktikan bahwa para pendahulu kita tidak hanya pandai berperang saja, tetapi juga pandai berdiplomasi. Gedung Perundingan Linggarjati menjadi saksi bahwa pada tahun 1946, para tokoh bangsa menyusun langkah strategis untuk memperkuat kedaulatan Republik Indonesia yang baru berdiri,” kata Bupati.
Di akhir, Bupati Dian juga mengajak masyarakat untuk tidak melupakan sejarah dan warisan perjuangan bangsa. (eki)