KUUNINGAN (MASS)- Warga yang berada di Kecamatan Ciawigebang khususnya pemilik ternak kerbau sudah 10 hari ini dibuat resah.
Hal ini karena banyak kerbau yang tiba-tiba mati. Bahkan, puluhan ekor dinyatakan hilang.
Dugaan, penyebab matinya kerbau itu karena penyakit. Meski ada yang menghubungkan dengan faktor mistis.
Dari keterangan perangkat Desa Cihirup, Kecamatan Ciawigebang yang bernama Enda, di desanya sudah ada 15 ekor kerbau mati dengan posisi tubuh mengeras.
Selain itu juga ada 40 ekor yang dinyatakan hilang dan tidak ditemukan kebaradaanya.
Selama ini kerbau selalu disimpan disatu titik atau menyebar di dekat hutan.
“Karena takut mati, sudah ada 30 ekor yang dijual oleh warga,” jelasnya.
Ia menyebutkan, kerbau yang mati itu seperti terkena flu burung, dimana pada pagi hari terlihat sehat. Begitu sore ditemukan sudah mati dengan kondisi mengeras.
“Pemilik pun tidak berani mengubur karena takut ada virus,” ujarnya Enda yang merupakan Kadus Wage tersebut.
Kondisi ini sudah dilaporkan kepada pihak Poskeswan Ciawiegbang. Sepengetahuanya sudah terjadi 10 hari.
Virus yang menyerang kerbau ini bermula dari Desa Padarama dan terus menyebar ke desa tetangga dan akhirnya ke Cihirup.
“Kami tidak tau apakah ada hubungan dengan mistis atau tidak, yang pasti ada belasan ekor yang mati terutama milik warga Dusun Wage,” ujarnya lagi.
Dikatakan, untuk yang mati tengah dicari keberadaanya karena selama ini suka digembala di dekat hutan yang berbatasan dengan desa. (agus)