Connect with us

Hi, what are you looking for?

Religious

Di MUI Pusat, Pengurus MUI Cilimus Bertemu Teungku Zulkarnain

JAKARTA (MASS) – Jajaran pengurus MUI Desa Cilimus Kecamatan Cilimus, Rabu (11/9/2019) menemui pengurus MUI Pusat. Selain bertemu dengan Sekretaris Fatwa MUI Pusat, KH Sholahuddin Al Ayyubi, mereka juga diterima KH Teungku Zulkarnain.

Sedikitnya 26 orang pengurus MUI Desa Cilimus termasuk Pjs Kades Cilimus mengunjungi kantor MUI Pusat di Jl Perintis Kemerdekaan Menteng Jakarta Pusat. Asep Saefullah MAg selaku wakil ketua MUI Desa Cilimus dan H Nasihin, yang memimpin rombongan.

“Tujuan kami ke MUI Pusat ini pertama silaturrahim. Kedua, tolabul ‘ilmi tentang tupoksi MUI di era revolusi industry 4.0 dan juga metodologi Fatwa MUI,” terang Asep Saefullah.

Rombongan berangkat Selasa malam hingga sempat singgah di masjid Istiqlal. Sedangkan pertemuan mereka dengan pengurus MUI pusat, mulai pukul 09.00 sampai 11.30 WIB yang diakhiri dengan tukar cinderamata.

KH Sholahuddin mewakili MUI Pusat mengapresiasi atas kehadiran rombongan dari Cilimus. Terkait materi yang ditanyakan, dirinya menyampaikan MUI Pusat tetap mengedepankan toleransi dalam hal furuiyah.

“Tapi dalam hal Ushul/akidah/hal yang prinsip, MUI tegas, tidak ada toleransi lagi melainkan langsung amputasi. Contoh Gapatar dan Ahmadiyah,” tegasnya.

Selain itu, imbuh Sholehuddin, tugasnya itu adalah menjaga umat dari pemikiran yang sesat atau menyimpang. Setidaknya hal yang membuat umat ragu akan keyakinan beragama. Kemudian menjaga dari makanan yang haram dengan mengeluarkan sertifikat halal.

“Menjaga muammalah/ transaksi Ribaiyah, dengan mengeluarkan fatwa haram. Yang diakui baru keluar tahun 2003 sebab sebelum tahun itu belum ada solusi umat dengan adanya bank Syariah,” paparnya.

Sementara, KH Teungku Zulkarnaen dalam menjawab pertanyaan seputar kondisi umat, dirinya merasa prihatin akan labilnya sebagian masyarakat yang bisa menjual keyakinannya dengan uang.

“Walhasil banyak komunitas masyarakat muslim yang menjadi perwakilan rakyat bahkan pemimpinnya nonmuslim atau setidaknya yang tidak membela Islam,” ucap Teungku. (deden)

Advertisement

Berita Terbaru

Advertisement
Advertisement

You May Also Like

Lifestyle

KUNINGAN (MASS) – Revolusi industri 4.0 sudah diambang pintu, dan akan benar-benar mengubah cara kita hidup dan bekerja saat ini. Kedatangan era baru ini...

Anything

KUNINGAN (MASS) – Dalam mewujudkan visi ‘Pemuda Beraksi Kuningan Mandiri’, Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah (PDPM) menggelar kegiatan workshop implementasi kelas daring, Kamis (7/11/2019) di...

Netizen Mass

KUNINGAN (MASS) – Pemuda adalah pemimpin masa depan bangsa. Adigium tersebut sangat sering terdengar dan terbaca di mana-mana, yang memiliki makna bahwa pemuda merupakan...

Education

KUNINGAN (MASS) – Siswa MA Miftahuttholibin Timbang yang berlokasi di Kecamatan Cigandamekar terus digenjot untuk bisa melanjutkan jenjang pendidikannya. Terlebih para alumni madrasah tersebut,...

Netizen Mass

KUNINGAN (MASS) – Di era indutri 4.0, imbas kebaikan dari sebuah smartphone syaratnya harus terkoneksi internet sangat terasa. Buktinya salah satu perusahaan Google dalam...

Education

KUNINGAN (MASS) – Memasuki era revolusi industri 4.0, cara mendidik anak berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Menyikapi hal tersebut, Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak...

Netizen Mass

KUNINGAN (MASS) – Ada hal yang menarik dari ucapan seorang pensiunan jenderal Tiongkok He Lei baru-baru ini, yang menyatakan bahwa kelemahan terbesar militer Tiongkok...

Lifestyle

KUNINGAN (MASS) – Saat orang masih banyak yang mempelajari dan memperdebatkan tentang ideologi ekonomi, seperti kapitalisme, komunisme, sosialisme, dan lain-lain. Disaat yang bersamaan sebenarnya...

Netizen Mass

REFLEKSI: SMK Muhammadiyah 2 Kuningan Siap Menghadapi Revolusi Industri 4.0 Revolusi 4.0 merupakan harapan sekaligus tantangan, khususnya bagi dunia pendidikan. Era digitalisasi di semua...

Lifestyle

KUNINGAN (MASS) – Saat ini loncatan teknologi dari masa ke masa semakin cepat. Model – model berfikir linieritas sudah sulit untuk beradaptasi dengan perkembangan...

Advertisement
Exit mobile version