KUNINGAN (MASS)- Warga Kabupaten Garut dihebohkan dengan ada grup gay di medsos yang jumlah pengikutnya mencapai dua ribu lebih. Masalah ini sontak membuat semua pihak kelabakan dan mereka mengutuk keras adanya gay di kota mereka.
Informasi ini adanya komunitas gay di Garut membuat warga seolah tersadarkan termasuk warga Kabupaten Kuningan. Ternyata di Kuningan yang memilki visi Kuningan Agamis, Mandiri, dan Sejahtera ini keberadaan gay sudah ada sejak lama.
Gay atau lebih dikenal laki suka laki (LSL) merupakan salah satu pihak penyumbang penderita HIV dan AIDS yang cukup banyak. Dari data yang dimiliki Masyarakat Peduli AIDS jumlah gay di Kuningan ada 579 orang. Data ini hasil pemetaan pada tahun 2017.
“Berdasarkan data terkahir jumlahnya sebanyak 579. Kami ada data lengkapnya berikut tempat mereka bertemu dengan pasangnya. Mulai dari warnet, tempat terbuka hingga tempat hiburan,” ujar salah satu MPA, Asep Papay kepada kuninganmass.com, Kamis, (11/10/2018).
Ia mengaku, kasus HIV di Kuningan meningkat penyebabnya dari gay cukup signifiikan, selain dari PSK, dan juga penasun. Masalah ini harus menjadi permasalah serius semua pihak dan ironisnya untuk penyuluhan kepada PSK, gay dan juga pasangan risti tidak ada karena lembaga donor dari luar negeri sudah tidak memberikan bantuan.
Terpisah, Ketua LSM Petik Adang Sumbada membenarkan, adanya komunitas gay di Kuningan dan data yang diperlihatkan oleh kuninganmass.com itu merupakan data yang ada di Komisi Penanggulangan AIDS Kuningan.
“Haha haha baru tau sugan, kemana saja selama ini. Data yang disebut tadi merupakan data yang saya bikin dari Desember 2017 hingga Januari 2018,” ujarnya.
Sementara itu, Kadinskes Kuningan H Raji MKes melalui Kabid Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kabupaten Kuningan dr Eva Maya mengaku, pihaknya tidak mempunyai jumlah komunitas LSL di Kuningan. Biasanya LSM Petik yang memiliki data tersebut.(agus)