KUNINGAN (MASS) – Musim penghujan sudah mulai tiba, kehati-hatian extra jadi prioritas para pengendara dan pengguna jalan karena medan jalan yang mungkin licin. Namun, ternyata pengguna jalan bukan hanya harus hati-hati pada licin, ternyata di Kabupaten Kuningan masih banyak jalan rusak dan berlubang.
Muhammad Sofwan salah satu pengendara motor asal Kelurahan Windusengkahan menuturkan kejengkelannya karena banyaknya lubang di jalan-jalan utama. Dirinya yang sehari-harinya berkendara menggunakan sepeda motor, mengaku beberapa kali hampir celaka karena jalan berlubang.
“Di Jalan baru Awirarangan, padahal jalan baru dan belum lama ini ditambal tapi banyak lobang, bahaya tuh apalagi kalo hujan, lobangnya kan gak keliatan,” ujarnya pada kuninganmass.com, Kamis (14/11/2019).
Terlebih di Jalan Kedungarum, menurut Sofwan, kondisinya membuat pengendara sangat tidak nyaman. Anehnya, jalan tersebut tidak mendapat sentuhan perbaikan.
“Kalau diperbaiki pas musim hujan, nanti alesannya takut cepet rusak lagi kena air. Tapi selagi musim kemarau, malah dibiarkan,” ketusnya.
Selain itu, dirinya juga mengeluhkan minimnya penerangan yang membuat jalan rusak dan berlubang tidak terlihat.
“Rada kenceng aja tuh, terus ngelintas ke jalan berlubang, bahaya pisan. Dari situ Cijoho turun, di depan Uniku, di Kedungarum, udah jelas tadi di Awirarangan juga pada rusak, gelap lagi. Padahal ini di deket kota, yang keliatan dan deketlah sama pemerintah, gimana yang di kampung, nya di kota wae jalan teh teu nyaman,” ujarnya dengan nada kecewa.
Terpisah, Siti Rohayati, salahsatu warga Jalatrang yang sering berkendara membenarkan jalan ke daerahnya memang banyak yang sudah mulai kembali rusak.
“Kemarin pas mau Tour De Linggarjati ditambalin doank, jadi rada mending, tapi ya sekarang mulai rusak lagi, tipis nambalinnya sih, kayak asal-asalan, Cilebak mah kayak di anak tirikan,” ujarnya.
Soal jalan rusak, dikeluhkan juga oleh warga Desa Situgede, Amarudin. Dirinya menyebut jalur yang menghubungkan Desa Subang ke Situgede, sampai ke Cipakem kondisinya masih rusak.
“Tibaheula angger (rusak, red), bororaah diomean,” ujarnya kesal. (eki)