KUNINGAN (MASS) – Di depan aksi massa yang menuntut Ketua DPRD Nuzul Rachdy turun dari jabatannya terkait limbah, Ravi Ramadhan berorasi dengan lantang perihal kejadiannya pada 9 Oktober 2020.
Di depan massa aksi gabungan dari mahasiswa dan ormas juga santri, aktivis IMM itu berorasi dengan menggebu-gebu.
“Menolak lupa, pada tanggal 9 Oktober lalu, kita sejak awal tidak ada niat anarkis. Tapi kenapa, saya ditendang. Sakit ulu hati saya. Saya harus masuk IGD,” jelasnya dengan berkoar-koar.
Ravi, dengan kata-katanya yang lantang terus ‘mengingatkan’ kejadian aparat agar tak lagi ‘berulah’.
Dia meminta, cukup sudah hanya dirinya saja yang menjadi ‘korban’. Tidak boleh ada lagi hal seperti itu. Ravi, sempat menantang-nantang, kemana aparat yang sempat menendangnya tersebut.
Suasana sendiri cukup menegangkan karena orasinya yang ‘membara’. Semua terdiam seperti saling manahan diri saat mendengarkan Ravi berorasi.
Setelah selesai, pentolan berbagai mahasiswa bergantian memberikan orasi dengan lantang di depan gedung dewan. (eki)