KUNINGAN (MASS) –Di bawah bendera, adalah naungan tempat untuk singgah tempat untuk berteduh, menetap , dan berlindung. Bendera sendiri di artikan sebagai lambang yang menjadi identitas, seperti lambang negara, partai politik, organisasi keagamaan, dll
Revolusi adalah perubahan yang terjadi secara cepat,mendasar,dan menyeluruh. Perubahan ini dapat terjadi di berbagai bidang, seperti sosial, politik, atau pribadi. Revolusi dapat dipicu oleh keinginan masyarakat untuk mengadakan perubahan, biasanya karena merasa tidak puas dengan situasi yang ada.
Sementara hijau sendiri saya gambarkan dengan sebuah pertumbuhan, sebuah pertumbuhan baru yang dihasilkan melalui proses menanam, yaitu petani yang menanam segala macam benih dari padi,umbi-umbian, dan segala macam jenis sayuran.
Dari judul yang sudah saya uraikan tersebut, dapat diartikan sebagi petani yang terus menerus berlindung dibawah janji-janji pemerintah yang menarasikan petani harus menjadi profesi yang menjajikan dan menyejahterakan.
Sementara pada kenyataanya , profesi petani masih sangat jauh dari menjajikan, dan bahkan secara penghasilan sangat jauh dari kata sejahtera. Jadi tidak heran kalau generasi muda sekarang enggan untuk terjun sebagai petani, bahkan orang tuanya yang berpropesi sebagai petani menyarankan kepada anak-anaknya untuk tidak menjadi petani, dikarenakan berbagai macam alasan yang mana salah satunya adalah, pengalaman orangtuanya sebagai petani yang hidup dalam kondisi serba kekurangan.
Banyak paktor yang mendasari masalah ini beberapa paktornya adalah harga jual barang yang dimanipulasi oleh bandar atau tengkulak, ketergantungan terhadap tengkulak menjadi salah satu paktor kenapa petani selalu rugi pada saat musim panen tiba, musim panen yang seharusnya menjadi momentum bagi petani untuk mendapatkan uang justru malah sebaliknya, petani dihadapkan pada harga jual yang rendah. Harga pupuk dan obat-obatan pertanian yang mahal serta benih yang harganya terus naik menjadi paktor pendukung dimana ekonomi petani samasekali tidak beranjak naik.
Sementara itu setelah musim panen tiba dengan hasil yang kurang, petani kembali dihadapkan dengan situasi baru yaitu, musim tanam. Saat musim tanam petani diharuskan mengeluarkan biaya produksi untuk menggarap lahan sawah, salah satunya adalah : traktor/sapi dan kerbau untuk membajak sawah, membayar buruh tani untuk mencangkul dan menanam bibit seperti (padi,ubi, dan sayuran).
Apabila kita menelaah jauh, petani merupakan masyarakat yang subsisten karena menjalankan dua unit sekaligus, yaitu unit produksi dan unit konsumsi. Dalam unit produksi mereka menghasilkan bahan pangan yang mana nantinya akan dinikmati oleh unit konsumsi yaitu petani itu sendiri. Pertanian yang mereka lakukan bukanlah usaha ekonomis untuk tujuan bisnis dan mencari untung, melainkan pertanian subsisten yang semata-mata bertujuan untuk menghasilkan pangan bagi keperluan hidup mereka, walaupun tidak menutup kemungkinan adanya kebutuhan-kebutuhan lainya dan semuanya bisa mereka penuhi melalui usaha pertanian mereka yang subsisten.
Petani sudah merasa puas apabila sudah dapat mencapai tingkat kehidupan ekonomi yang sederhana seperti itu. Siklus seperti itulah yang terus berputar dan terjadi sampai sekarang ini, dan sebetulnya sangat tidak ideal dengan kondisi pedesaan sekarang yang sudah mengalami banyak perubahan.
Penulis: Fery Irawan Suyitno, Mahasiswa PBSD – UMK