KUNINGAN (MASS) – Tidak sedikit nama-nama desa atau kecamatan yang berasal dari nama pohon. Banyak pula nama desa atau kecamatan di Kabupaten Kuningan yang berawalan “Ci”.
Seorang Budayawan, Asep Maher menegaskan, itu adalah karakter masyarakat Sunda. Orang Sunda punya kearifan local tersendiri yang tidak memisahkan antara air dan pohon. Ini karena dulu air begitu melimpah.
“Ci itu cai alias air. Antara air dan pohon tak bisa dipisahkan. Itulah inti dari Patanjala, aliran sungai. Patan adalah cai, dan jala adalah jaringan,” jelas pria yang akrab disapa Ki Maher tersebut.
Spririt ini, imbuhnya, diterjemahkan. Mulai dari adanya aliran sungai, adanya pohon, adanya gunung, palemahan cai dan sumber mata air. Untuk aliran sungai tersebut dikenal DAS, Sub DAS, Mikro DAS, Sub Mikro DAS, sampai ke samudra.
“Dari gunung, sungai, gunung kecil, itu lingkupnya tanah air. Atau dikenal gunung pangauban. Tempat kita tumbuh. Nah orang yang tumbuh di sana dikenal sebagai incu putu pangauban. Mereka punya kewajiban memelihara air,” paparnya.
Dalam pandangan budaya, kata Ki Maher, incu putu pangauban memperoleh air dan oksigen dari situ. Kepemilikan terhadapnya bukan politis melainkan secara otomatis. Air yang berada di gunung sebagai gentong bumi harus dijaga.
“Gentong bumi yang dimaksud itu mulai dari puncak sampai ke muara. Cara Sunda cinta tanah air, ya seperti itu. Metodologinya komplit,” tandas pria asal Cimanuk Garut tersebut.
Raperda Perlindungan Mata Air yang kini tengah digodok DPRD Kuningan, diapresiasi olehnya. Bagi Ki Maher, regulasi itu sangat strategis mengingat secara nasional Indonesia mengalami degradasi atau kerusakan lingkungan yang parah.
“Di kita sudah terjadi pengecilan hutan dan airnya kotor. Maka dengan dirancangnya sebuah perda akan sangat strategis bagi proses pembangunan yang berkesinambungan. Bukan untuk manusia saja tapi juga makhluk lain,” ungkap Ki Maher. (deden)
You May Also Like
Education
KUNINGAN (MASS) – Pencanangan Kuningan sebagai Kabupaten Angklung sejak 2017, mulai kembali didorong tahun 2024 ini. Salah satunya yang paling terlihat adalah dengan digelarnya...
Village
KUNINGAN (MASS) – Menutup akhir tahun 2022 kemarin, Warga Desa Pajambon Kecamatan Kramatmulya menutupnya dengan ciamik dengan menggelar Festival Budaya Sunda di lapang serbaguna...
Social Culture
KUNINGAN (MASS) – Pada puncak acara upacara Seren Taun yang digelar di Cigugur, Jumat (22/7/2022) tahun ini, berlangsung meriah. Kegiatan yang dihelat di halaman...
Village
KUNINGAN (MASS) – Lia Nuryanah SP, kades termuda Kabupaten Kuningan yang dilantik enam bulan lalu, bergerak serius untuk pembangunan Desa Cikondang Kecamatan Hantara. Lia,...
Social Culture
KUNINGAN (MASS) – Pada Selasa (8/3/2022) kemarin, merupakan hari yang spesial bagi salah satu organisasi perantau asal Kuningan, Barakuda. Barakuda, yang merupakan kepanjangan dari...
Social Culture
KUNINGAN (MASS) – Mahasiswa yang terhimpun dalam Hima Pendidikan Bahasa dan Sastra Daerah (Dikbastrada) memperingatkan bahwa kasus seperti Arteria Dahlan jangan sampai terulang. Hal...
Nasional
Desak Arteria Dahlan Minta Maaf Secara Terbuka, Yusuf : Tidak Akan Mengurangi Gaji dan Tunjangan Kok
KUNINGAN (MASS) – Ketua DPD KNPI Kuningan Yusuf Dandi Asih mendesak Arteria Dahlan, anggota komisi 3 DPR RI untuk minta maaf secara terbuka, setelah...
Government
KUNINGAN (MASS)- Cara memperingati Sumpah Pemuda yang dilakukan oleh Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Kuningan pada Kamis (28/10/2021) bukan hanya menggelar upacara. Namun...
Lifestyle
KUNINGAN (MASS) – Aktris nasional yang sudah lama malang melintang di dunia akting, Meyda Sefira mengaku betah ketika berada di Kuningan. Pemeran Hayya di...
Government
KUNINGAN (MASS) – Raperda perlindungan mata air yang tengah digodok DPRD Kuningan rupanya menarik perhatian seorang akademisi Unpad Bandung, Ir Sari Wahyuni MSc SH...