KUNINGAN (Mass) – Agar tidak ada yang terlewat, Kepala Dinas PUPR (Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang) Ir H Jajat Sudrajat MSi melakukan pengecekan, Selasa (20/6/2017). Sejumlah ruas jalan yang kerap dijadikan jalur mudik dipantau demi memberikan rasa nyaman kepada para pemudik.
“Kita cek lagi sejauhmana perbaikan jalan yang dilakukan selama ini. Pelayanan terbaik harus kita berikan karena masyarakat selama ini telah menunaikan kewajibannya seperti membayar pajak dan lainnya,” ujar Ajat, sapaan akrab Jajat Sudrajat.
Dikatakan, jalan berstatus nasional maupun provinsi kini sudah bisa membuat rasa nyaman pengguna jalan. Mulai dari jalur Cirebon-Kuningan, jalan baru Caracas menuju Japara, serta jalur Cimara Mandirancan. Jauh-jauh hari pihaknya berkoordinasi dengan provinsi dan pusat agar dilakukan perbaikan.
“Karena untuk status nasional dan provinsi itu kita hanya sebatas koordinasi. Kewenangan kita pada jalan-jalan kabupaten sepanjang 819 ribu kilometer,” sebutnya.
Pantauan yang dilakukan Ajat Selasa berawal dari jalur utama sampai ke timur. Jalur-jalur alternatif mudik, jalur wisata sampai jalur penghubung antar kecamatan dicek kembali upaya perbaikannya. Daerah Cidahu, Luragung dan Ciwaru ditinjau olehnya ditengah menjalani ibadah puasa.
“Kita juga meninjau perbaikan jalan Purwasari-Ciniru, Hantara-Ciniru. Khusus jalur tersebut perbaikan belum selesai sesuai dengan waktu pekerjaan. Begitu juga di jalur Cipasung-Subang-Cilebak. Kita lakukan betonisasi di titik-titik kontur tanah yang labil demi kualitas terbaik. Karena ini tahun kualitas,” ucapnya.
Jika melihat empat penjuru mata angin mulai dari Barat, Timur, Utara dan Selatan, Ajat mengaku wilayah selatan masih perlu banyak dibenahi. Kini perbaikannya masih belum selesai dengan mempertimbangkan kualitas.
“Paling tidak 80 persen ruas jalan sudah kami perbaiki untuk masyarakat dan juga para pemudik agar tidak menemui kendala kenyamanan ketika pulang kampung. Karena harus kita akui 30 persen masyarakat Kuningan itu merantau,” ungkapnya.
Bagi para perantau, tambah Ajat, dipastikan mereka ingin mengetahui perkembangan pembangunan di tanah kelahirannya. Ketika jalan-jalan berlubang maka dapat memicu rasa ketidakbanggaan. Untuk itu, selama ini pihaknya berusaha melakukan perbaikan yang nanti pasca lebaran bakal lebih dimaksimalkan lagi.
“Bukan hanya memperbaiki jalan-jalan berlubang, kami juga mengecat trotoar di sejumlah ruas jalan agar lebih cantik. Nanti pasca lebaran kami akan maksimalkan lagi perbaikan dan peningkatan jalan yang berorientasi pada kualitas mengingat ini tahun kualitas,” tandas Ajat. (deden)