KUNINGAN (MASS)- Awalnya harapan masyarakat Kuningan baik yang hadir maupun yang menonton televisi dan radio kegiatan debat publik calon Bupati dan Wakil Bupati akan menarik. Namun, nyatanya impian itu terlalu tinggi karena debat berlangsung kurang greget.
Mengenai pelaksanaa debat publik yang kurang greget alias garing disikapi oleh pihak KPU Kuningan. Menurut Ketua KPU Kuningan Hj Heni Susilawati, penilaian warga mengenai hal tersebut pihak KPU tidak mau menanggapi.
“Kami tidak akan menanggapi hal tersebut, penilaian mengenai debat merupakan hak masyarakat. Bagi kami yang terpenting KPU sudah melaksanakan tugasnya,” ujar Heni kepada wartawan usai debat, Selasa (19/10/2018) malam.
Begitu juga untuk siaran langsung di radio dan juga live televisi lokal sudah dilaksanakan secara maksimal. Pihak KPU sudah melaksanakan aturan dimana harus melakukan siaran langsung.
Perempuan berkerudung itu menerangkan terkait kekecewaan masyarakat di sekitar GOR yang tidak bisa menyaksikan secara langsung, pihaknya meminta maaf. Karena ada perubahan yang dilakukan.
Awalnya akan dipasang lebar dan pihak KPU juga berkaca dari pengalaman di tempat lain. Namun, karena berdasarkan pertimbangan keamanan maka ditidakadakan.
Pada kesempatan itu, Heni juga menerangkan, terkait moderator Brigita Manohara Putri. Kapastitas hanya menjalan apa yang sudah ditentukan. Presenter TV One ini hanya membacakan pertanyaan berdasar data dari para panelis kepada tiap paslon. Pihak EO pun harus patuh terhadap KPU.
“Adanya aturan mengenai debat ini harus sesuai dengan kententuan. Dalam aturan debat bisa dilaksanakan maksimal tiga kali. Karena keterbatasaan anggaran maka di Kuningan hanya satu kali,” jelasnya.
Kalau anggaran mencukupi, maka pihak KPU ingin debat disiarkan di televisi nasional. Tapi kenyataan tidak mencukup maka diharapkan pada tahun 2024 bisa terwujud.
Sementara ditanya mengenai biaya yang dikeluarkan untuk mendatangkan Brigita Manohara, Heni tidak mau menjawab. Pasalnya, yang beredar di masyarakat presenter pintar itu diundang diatas Rp30 juta.
“Itu bisa ditanyakan kepada Pak Asfa agar biar jelas mengenai dana yang dikeluarkan untuk mengundang Brigita,” pungkasnya. (agus)