NUSAHERANG (MASS) – Ratusan warga Desa/Kecamatan Nusaherang berbondong-bondong mendatangi dan berkumpul di balai desa pada Sabtu (29/1/2022) pagi menjelang siang.
Mereka datang untuk mengikuti pengobatan gratis yang diinisiasi Mela Meiriska, pendiri Tebar Sinergi Kebaikan – Indahnya Berbagi sekaligus ketua Penggalangan Dana – Recruitment Somasi (Solidaritas Masyarakat Indonesia). Kegiatan itu, didukung penuh Yayasan Ghiat Indonesia serta pemerintah desa setempat.
Kepala Desa Nusaherang Neno Suseno menyebut, pihaknya sangat menyambut baik niat baik tersebut.
“Saya pikir untuk kesehatan warga sangat penting apalagi di masa-masa sekarang, seperti pandemi dan lain-lain. Jadi ada kesempatan, ya kenapa tidak, kita sambut baik,” ujarnya.
Neno menyebut, pihaknya mendukung penuh kegiatan tersebut berjalan sukses dan sasarannya bisa optimal. Targetnya, setidaknya (minimal) 100 peserta bisa memanfaatkan kegiatan ini.
“Kami sosialisasikan ke masyarakat, apapun keluhannya sampaikan ke dokter, jadi dalam hal penangananya jelas. Penyakit yang misalnya perlu penanganan khusus, perlu rujukan atau gimana,” imbuhnya.
Sang penggagas kegiatan, Mela mengaku berinisiatif menggelar kegiatan di Kuningan karena ada dorongan hati memperluas target yang dibantu. Apalagi, orang tua dan leluhurnya memang ada di Kuningan.
“Harapannya tentu bisa hidup sehat, tapi secara pribadi, harapan saya bisa membantu dengan target yang semakin luas,” sebutnya.
Dalam kegiatan itu, selain pemeriksaan dan pengobatan gratis, juga ada pemberian sembako, nasi berkah dan terapi gratis. Terapi itu ada akupuntur, refleksi, bekam dan terapi tulang belakang.
Hadir dalam kegiatan, Ketua DPP Somasi Budi Ariyanto, dan Wakil ketua T Pardede. Hadir juga pengurus DPP Somasi yang Merupakan Korwil Majalengka – Cirebon – Kuningan Ela.
Selain pengurus pusat, hadir juga Ketua DPD Somasi Jawa Barat Asmad HK alias Bontot. Pada kuninganmass.con, Asmad alias Bontot menyebut Somasi sebelumnya berpusat di Bekasi.
Somasi, Solidaritas Masyarakat Bekasi sudah berjalan selama 10 tahun terakhir. Dan selama itu, lanjut Asmad, berkegiatan sosialnya tidak berunsur yang bukan-bukan. Bahkan, donatur pun biasanya diseleksi, agar tidak punya inteik atau kepentingan, apalagi politik.
“Kemarin-kemarin, karena kegiatan kita positif direspon baik oleh banyak masyarakat, apa salahnya ditingkatkan levelnya sampai nasional (Indonesia),” ujarnya embari mengatakan, kini Somasi sudah terbentuk kepengurusan mulai dari DPP, DPD hingga DPC di beberapa tempat.
Asmad sadar betul, ada organisasi yang kadang punya misi tertentu. Tapi dirinya menjamin, selama ini Somasi niat tulus membantu masyarakat. Karena itulah saat dirinya ditunjuk ketua DPD, dirinya mau.
“Kedua, yang kita bantu itu langsung yang benar membutuhkan. Jadi bukan katanya atau kabarnya,” imbuhnya.
Selain membantu masyarakat, Somasi juga cukup konsen untuk advokasi-advokasi masyarakat yang membutuhkan. (eki)