Connect with us

Hi, what are you looking for?

Situs web resmi DTKS sedang dalam pemeliharaan (maintenance).

Headline

Data Penerima Bantuan Ruwet dan Tidak Tepat Sasaran

KUNINGAN (MASS) – Setelah pemerintah pusat menaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi pada 3 September kemarin, Bantuan Langsung Tunai (BLT) BBM mulai disalurkan. Pemerintah pusat memang mengalihkan anggaran untuk subsidi BBM ke BLT yang dianggap lebih tepat sasaran. Di Kabupaten Kuningan sendiri terdapat 126.466 Keluarga Penerima Manfaat (KPM).

Baca: https://kuninganmass.com/kantor-pos-salurkan-blt-bbm-118-432-warga-kuningan-terima-rp500ribu/

Perlu diketahui bahwa bantuan tunai yang disalurkan pada saat ini terdiri dari BLT BBM dan Bantuan Program Sembako, artinya terdapat dua bantuan. Dari 126.466 KPM, terdapat 118.432 yang menerima keduanya dan 8.034 yang hanya menerima BLT BBM. Untuk mengetahui apakah seseorang menerima bantuan atau tidak dapat dicek di cekbansos.kemensos.go.id.

Baca: https://kuninganmass.com/begini-cara-cek-penerima-blt-bbm/

Advertisement. Scroll to continue reading.

Total BLT BBM sebesar Rp600 ribu, sementara total Bantuan Program Sembako sebesar Rp400 ribu. Namun, pembagiannya tidak sekaligus, dibagi menjadi dua tahap, September-Oktober dan November-Desember. Untuk BLT BBM sebesar Rp300 ribu per tahap dan Bantuan Program Sembako sebesar Rp200 ribu per tahap.

Artinya dalam satu tahap, KPM yang mendapat kedua bantuan tersebut menerima sebesar Rp500 ribu. Sementara, KPM yang hanya mendapat BLT BBM, menerima sebesar Rp300 ribu.

Data KPM berasal dari Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) yang menurut klaim Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini sendiri selalu diperbaharui setiap bulannya. Pembaharuan tersebut dilakukan agar penyaluran bantuan semakin tepat sasaran.

Hal yang sama dinyatakan juga oleh Kepala Dinas Sosial (Kadinsos) Kabupaten Kuningan Deni Hamdani, bahwa DTKS selalu diperbaharui menyesuaikan dengan kenyataan di lapangan yang terus berubah.

Advertisement. Scroll to continue reading.

“Tentu, selalu kami update, karena kenyataan di lapangan kan dinamis ya, berubah terus,” jelas Deni, saat diwawancarai di kantornya, Jumat (16/9/2022).

Deni juga menjamin bahwa kalau seseorang memang sudah terdaftar sebagai KPM–yang salah satunya dapat dicek di cekbansos.kemensos.go.id–dapat dipastikan akan menerima bantuan.

Baca: https://kuninganmass.com/data-penerima-blt-tidak-sinkron-kadinsos-jelaskan-begini/

DTKS sendiri menerima data dari pemerintah desa/kelurahan di setiap wilayah di Indonesia. Pemerintah desa/kelurahan yang mengusulkan keluarga mana saja yang memang layak menerima bantuan atau menghapus data yang tidak layak.

Advertisement. Scroll to continue reading.

Reporter KuninganMass.com mencoba mengunjungi situs web resmi DTKS yang beralamat di https://dtks.kemensos.go.id/ untuk menggali informasi lebih lanjut. Namun, sampai artikel ini ditulis, situs web tersebut sedang dalam pemeliharaan (maintenance).

Berbeda Antara Klaim dengan Kenyataan di Lapangan

Namun, klaim yang dikemukakan Mensos dan Kadinsos berbeda dengan apa yang terjadi di lapangan. Dalam komentar akun Instagram Kuningan Mass, banyak yang mengeluhkan sudah terdaftar sebagai penerima tetapi tidak menerima bantuan.

“Data udah terdaftar tapi giliran nanya ke lurah enggak ada,” tulis akun @indhayanie_, disusul komentar-komentar lain yang menceritakan pengalaman serupa, Kamis (15/9/2022).

Advertisement. Scroll to continue reading.

Di Desa Citapen Kecamatan Japara, Kepala Desa Dayat Marthines memutuskan memotong sebesar Rp100 ribu dari setiap KPM, untuk dibagikan kembali kepada yang berhak menerima. Pemotongan tersebut dilakukan karena bantuan yang diberikan pada saat ini sangat tidak tepat sasaran.

“Yang dapet bantuan itu pada mampu semua. Sementara yang berhaknya banyak yang tidak dapat. Banyak yang protes ke saya,” ungkapnya, saat diwawancari di kantornya, Senin (19/9/2022).

Berbeda dengan apa yang dinyatakan Mensos dan Kadinsos, Dayat mengungkapkan bahwa pihak desa sudah berkali-kali mengajukan data keluarga mana saja yang layak menerima bantuan, tetapi pemerintah pusat masih menggunakan data yang lama.

“Sudah tiga kali ngajuin, tapi enggak diterima terus. Pakenya data yang lama,” jelasnya.

Advertisement. Scroll to continue reading.

Dayat menyadari bahwa apa yang dilakukannya memang melanggar peraturan. Namun, dalam kondisi seperti ini dia lebih memilih melanggar peraturan daripada harus berkonflik dengan masyarakat yang sehari-hari dia temui.

“Kalo ngelanggar, konflik sama yang atas. Kalo taat, konflik sama yang di bawah. Mendingan sama yang di atas. Kalo yang di bawah kan, masyarakat, setiap hari ketemu,” ungkap Dayat.

Baca: https://kuninganmass.com/blt-dipotong-100ribu-kades-citapen-diberikan-kepada-yang-berhak/

Pemotongan sebesar Rp100 ribu dari setiap KPM juga dilakukan di Desa Sampora Kecamatan Cilimus. Dengan alasan yang sama, pemotongan tersebut dilakukan demi pemerataan, disalurkan kembali kepada yang berhak tetapi tidak menerima bantuan.

Advertisement. Scroll to continue reading.

Pemerataan dengan cara memotong dari setiap penerima bantuan bukanlah hal yang terjadi kali ini saja. Praktik tersebut sudah jamak dilakukan bahkan sebelum BLT BBM. Dari hal ini, membuktikan bahwa data yang ada di pemerintah pusat, dalam DTKS, tidak sesuai dengan data di lapangan.

“Hal seperti ini sudah tidak aneh. Di setiap desa sama. Soalnya pembagiannya tidak tepat sasaran. Jadi dipotong untuk dibagikan kepada yang membutuhkan. Sudah umum,” jelas akun @bayu_permana22 di komentar Instagram Kuningan Mass, Senin (19/9/2022).

Mengomentari pemotongan tersebut, Deni Hamdani menegaskan bahwa hal tersebut tidak dapat dibenarkan. Kalaupun salah sasaran, uang yang diterima KPM tidak boleh dipotong, lebih baik datanya saja yang diperbaiki.

“Tidak bisa seperti itu. Kalaupun uang tersebut disalurkan kepada yang tidak berhak, tidak boleh dipotong. Nanti datanya saja diperbaiki,” jelasnya saat mengunjungi salah satu rumah warga Desa Sampora, Senin (19/9/2022).

Advertisement. Scroll to continue reading.

Baca : https://kuninganmass.com/dikritik-kadinsos-kades-citapen-dibela-ketua-dprd-nuzul-sepanjang-penerima-blt-nya-ikhlas/

Saat penyaluran bantuan sudah dilakukan dan hampir selesai, Deni menyatakan bahwa saat ini sedang dilakukan perbaikan data. Dari pernyataannya, dapat disimpulkan bahwa masih banyak data yang salah. Artinya masih banyak penyaluran yang tidak tepat sasaran dan masih banyak warga yang berhak tetapi tidak mendapatkan bantuan. (asep/mgg)

1 Comment

1 Comment

  1. Ririn

    22 September 2022 at 05:59

    Lhaa bantuan udah turun data baru dlm perbaikan ya gimana mau tepat sasaran….dagelan
    Lagian kalo data selalu diupdate yang dapet bantuan pastinya bukan orang itu itu aja bapakk…

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Advertisement

Berita Terbaru

Advertisement
Advertisement

You May Also Like

Nasional

KUNINGAN (MASS) – Beberapa waktu terakhir, pemerintah terus melakukan evaluasi terhadap skema subsidi untuk sejumlah kebutuhan dasar masyarakat, seperti Bahan Bakar Minyak (BBM), LPG,...

Politics

KUNINGAN (MASS) – Setelah sebelumnya mencuat polemik Hj Ika Siti Rahmatika SE,  mengumpulkan ASN di momentum Pilkada, giliran Dinas Sosial yang kini disorot. Pasalnya,...

Social Culture

KUNINGAN (MASS) – Sebanyak 751 KPM (Keluarga Penerima Manfaat) se-Kecamatan Kuningan menerima 1 karung beras berisi 10 kg bantuan dari Kemensos RI. Beras bantuan...

Headline

KUNINGAN (MASS) – Pada Rabu (19/10/2022) kemarin, sejumlah warga Desa Bunder Kecamatan Cidahu berkumpul untuk pembagian BLT DD (dana desa) di aula balai desa....

Anything

KUNINGAN (MASS) – Setelah kenaikan BBM beberapa waktu lalu, ternyata tak membuat pelayanan ngisi bensin jadi lebih mudah dan cepat. Ya, nampak di banyak...

Politics

KUNINGAN (MASS) – Salah satu pentolan demonstran Gerakan Masyarakat Melawan pada Senin (19/9/2022), yang juga praktisi hukum, Dadan Somantri Indra Santana SH angkat suara...

Politics

KUNINGAN (MASS) – Pada Senin (19/9/2022) lalu, sejumlah ormas di Kabupaten Kuningan yang tergabung dalam GMM (Gerakan Masyarakat Melawan) mendatangi kantor DPRD Kabupaten Kuningan....

Headline

KUNINGAN (MASS) – Sebuah bendera kuning dipasangkan di bagian depan Kantor Pemda Kuningan oleh mahasiswa dari berbagai organisasi yang tergabung dalam Cipayung Plus (Kuningan),...

Headline

JAPARA (MASS) – Di Desa Citapen Kecamatan Japara terjadi pemotongan Bantuan Langsung Tunai Bahan Bakar Minyak (BLT BBM) dan program sembako sebesar Rp100 ribu....

Government

KUNINGAN (MASS) – Masyarakat mengeluhkan mengenai ketidaksinkronan data penerima Bantuan Langsung Bahan Bakar Minyak (BLT BBM). Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Satgas BLT Dendhy...

Government

KUNINGAN (MASS) – Badan Eksekutif Mahasiswa Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (BEM STKIP) Muhammadiyah Kuningan melakukan aksi unjuk rasa menolak kenaikan harga BBM...

Politics

KUNINGAN (MASS) – Anggota DPRD Kabupaten Kuningan Fraksi PKS, melakukan aksi membentangkan tulisan menolak BBM dalam Rapat Paripurna di gedung dewan pada Kamis (15/9/2022)...

Politics

KUNINGAN (MASS) – Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrat Jawa Barat mengusulkan aspirasi yang disampaikan dalam Rapimnas Partai Demokrat pada Kamis (15/9/2022) lalu. Melalui...

Government

KUNINGAN (MASS) – Kepala Pos Kuningan Acep Rudi melalui Ketua Satgas BLT BBM tahun 2022 Dendhy Vici Buana mengatakan bisa saja BLT BBM ini...

Headline

KUNINGAN (MASS) – Kepala Pos Kuningan Acep Rudi, melalui Ketua Satgas BLT BBM 2022 Dendhy Vici Buana mengatakan pihaknya sudah mulai menyalurkan BLT BBM...

Headline

KUNINGAN (MASS) – Dewan Perwakilan Daerah Partai Keadilan Sejahtera (DPD PKS) Kabupaten Kuningan menggelar aksi unjuk rasa menolak kenaikan harga BBM yang diputuskan pemerintah...

Government

KUNINGAN (MASS) – Bupati Kuningan Acep Purnama menyampaikan bahwa partainya, PDIP, menolak kenaikan harga BBM. Pernyataan tersebut disampaikan setelah selesainya aksi unjuk rasa menolak...

Headline

KUNINGAN (MASS) – Menolak kenaikan BBM, mahasiswa yang tergabung dalam Cipayung Plus, serta Aliansi Mahasiswa Bersama Masyarakat Kuningan (Ambek) Melawan juga komunitas ojek online...

Economics

KUNINGAN (MASS) – Setelah pemerintah pusat menaikkan harga BBM bersubsidi pada Sabtu (3/9/2022) kemarin, harga tarif angkutan kota di Kabupaten Kuningan pun mengalami kenaikkan....

Government

KUNINGAN (MASS) – Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Kuningan melakukan audiensi dengan Komisi II Bidang Perekonomian DPRD Kabupaten Kuningan dalam rangka menolak rencana...

Netizen Mass

KUNINGAN (MASS) – Tepat pada tanggal 17 Agustus 2022 kemarin, seluruh masyarakat Indonesia merayakan hari kemerdekaannya yang ke 77 dengan begitu khidmat. Berbagai aktivitas...

Government

KUNINGAN (MASS) – Mahasiswa yang tergabung dalam HMI CabangKuningan, nampak datang ke gedung DPRD Kabupaten Kuningan pada hari ini, Selasa (30/8/2022) sore. Nampak mahasiswa...

Incident

KUNINGAN (MASS) – Pada Sabtu (26/2/2022) malam, Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis solar membanjiri jalan Cigugur-Gunungkeling tepatnya di simpang 3 Tanjakan Dablu, Cigugur. Karenanya,...

Business

KUNINGAN (Mass) – Bagi warga Kuningan yang ingin berwirausaha di bidang penjualan BBM non subsidi, tidak usah jauh-jauh membeli mesin Pom Mini ke luar...

Advertisement
Exit mobile version