Connect with us

Hi, what are you looking for?

Netizen Mass

Covid Masih Mengintai, Tetaplah Waspada!

KUNINGAN (MASS) – Badan Kesehatan Dunia (WHO) resmi mencabut status kegawatdaruratan global untuk Covid-19. Pengumuman resmi itu rupanya ditanggapi Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI bahwa pandemi sebenarnya belum berakhir dan risiko penularan masih sangat besar. Ini merujuk pada sebelumnya WHO menetapkan bahwa dunia kembali darurat, karena varian terbaru Covid-19 mulai menyebar.

Menilik kejadian di Singapura dan India yang kasus Covid-19 meningkat, maka Kementerian Kesehatan meminta masyarakat agar aktif kembali memakai masker dan menjalani hidup sehat untuk mencegah potensi lonjakan kasus terutama pada golongan lanjut usia dan kelompok yang belum melakukan vaksinasi Covid-19, terutama bagi lansia.

Hanya saja, pemerintahan Indonesia sendiri belum mencabut status darurat Covid-19 dikarenakan masih menunggu keputusan presiden. Pertimbangan lainnya pun masih ada pasien yang dirawat di rumah sakit akibat Covid-19, pasien terinfeksi pun masih ada, sehingga perlu dipikirkan matang-matang untuk menentukan kebijakan.

Virus Covid-19 varian terbaru memang lebih cepat penyebarannya. Bernama (Varian Arcturus) memiliki satu mutasi tambahan pada protein lonjakan yang dalam penelitian laboratorium menunjukkan peningkatan infektivitas serta potensi peningkatan patogenisitas. Orang terkena bisa mengalami demam, sesak napas, dan batuk. Namun, banyak dari mereka yang terinfeksi juga melaporkan konjungtivitis dan mengalami mata lengket.

Kondisi diatas, Juru Bicara Covid-19 Kementerian Kesehatan, dr. Mohammad Syahril mengatakan bahwa Covid-19 masih merupakan ancaman kesehatan global. Sebab tidak ada batasan yang jelas terkait kapan selesainya pandemi Covid-19, sehingga sulit untuk memperkirakan atau menentukan kapan akan berakhir. Maka diharapkan masyarakat tetap disiplin dan melalukan protokol kesehatan ketika di luar rumah.

Menurut data, jumlah kasus Covid-19 selama 7 hari terakhir per 1 juta penduduk akibat Covid-19 di Indonesia sebanyak 46 orang. Dengan jumlah tersebut, Worldometer menempatkan angka jumlah kasus Covid-19 dalam 7 hari terakhir per 1 juta penduduk di Indonesia di urutan ke-13 di Asia. Posisi Indonesia hari ini bergerak turun dibandingkan hari sebelumnya yang ada di urutan ke-14. (Katadata, 7/5/2023).

Sehingga, perlu sekali pemerintah sigap dalam menghadapi virus varian Covid-19 yang bisa tiba-tiba menyerang Indonesia. Pertama, bisa melakukan edukasi menyeluruh agar tidak ada mispersepsi di masyarakat. Edukasi ini juga merupakan upaya promotif kesehatan dengan peningkatan pendidikan dan pemahaman masyarakat perihal kesehatan.

Kedua, mereformasi sistem kesehatan berbasis layanan primer. Kesehatan adalah kebutuhan mutlak bagi masyarakat. Oleh karena itu, tidak semestinya layanan kesehatan menjadi hal langka dan sulit bagi masyarakat untuk mengaksesnya. Walhasil, semua elemen tetap harus waspada akan varian apapun dari virus Covid-19, karena sejatinya belum hilang sepenuhnya.

Dalam Islam, yang memiliki aturan sempurna dan propurna memiliki paket lengkap dalam melakukan upaya promotif, preventif, dan kuratif dalam sistem kesehatan. Jauh sebelum muncul beraneka penyebaran virus di dunia, Islam sudah mengajarkan pola makan, emosi, dan aktivitas yang sehat; kebersihan dan lingkungan yang sehat; perilaku seks yang sehat; juga epidemi yang terkarantina dan tercegah dengan baik.***

Citra Salsabila (Pegiat Literasi)

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Advertisement

Berita Terbaru

Advertisement
Advertisement

You May Also Like

Advertisement
Exit mobile version