KUNINGAN (MASS) – Pencocokkan dan Penelitian (Coklit) yang tengah dilakukan PPDP (Panitia Pemutakhiran Data Pemilih) diduga dijadikan ajang kampanye. Mereka diarahkan oleh oknum PPS (Panitia Pemungutan Suara) untuk mengampanyekan calon petahana.
Peristiwa ini terjadi di salah satu desa di Kecamatan Mandirancan. Praktik keberpihakan penyelenggara pemilu tingkat desa tersebut terendus panwas kecamatan setempat.
Bukti mereka kantongi berupa screenshot WhatsApp (WA) yang berisi percakapan antara oknum PPS dan oknum PPDP. Bunyinya arahan dari oknum PPS kepada PPDP untuk menyelipkan dukungan terhadap paslon petahana.
Ketika dikonfirmasikan, Ketua KPU Kuningan Hj Heni Susilawati mengaku masalah tersebut sudah klir. “Itu sudah klir, yang bersangkutan sudah mengundurkan diri,” ungkapnya kepada kuninganmass.com Sabtu (27/1/2018).
Menurut Heni, pengunduran diri oknum PPS yang diduga tidak netral itu Jumat (26/1/2018) sore. Bahkan pengundurannya disaksikan Panwascam Mandirancan. Untuk keterangan lebih lanjut ia mengarahkan untuk menanyakan langsung ke panwas dan PPK setempat.
Lantaran dari bukti WA diduga oknum lebih dari seorang, Heni sempat ditanyakan berapa orang yang mengundurkan diri. “Yang berada di bawah penyelenggara, sudah mundur,” jawab Heni. (deden)