KUNINGAN (Mass) – Desa Subang Kecamatan Subang Kabupaten Kuningan ternyata memiliki berbagai pesona dan potensi wisata alam yang perlu terus digali. Walaupun akses menuju wilayah Subang belum terlalu mulus karena masih banyaknya perbaikan jalan, Subang ternyata menyimpan potensi wisata alami yakni Cipanas Subang.
Wisata alami yang resmi dibuka tiga tahun lalu, memiliki keunggulan tersendiri dari sejumlah wisata alam pemandian air panas belerang lainnya. Sebab, air panas belerang yang dihasilkan dari dalam bumi di sekitar kawasan pegunungan itu dinilai lebih hangat dari kebanyakan kolam pemandian air panas lainnya.
“Disini itu lebih panas airnya kalau dibandingkan dengan pemandian cipanas lainnya, walaupun memang tidak ada gunung api tapi airnya itu keluar secara alami dari dalam bumi di dekat pegunungan. Ya ini juga keajaiban mungkin ya, walaupun disini tidak ada gunung yang aktif seperti Ciremai,” ucap salah seorang pengelola wisata kolam air panas, Wahid warga Desa Subang saat ditemui kuninganmass.com dilokasi pemandian, Minggu (31/7).
Wahid yang pernah menjadi anggota Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat (PHBN) itu menceritakan, dulu ketika bersama-sama warga desa memperjuangkan Cipanas Subang sebagai aset desa tiga tahun lalu memang cukup keras. Sebab, pembangunan wisata pemandian itu menguras biaya tak sedikit hasil dari ajuan desa ke pemerintah Provinsi Jabar senilai Rp 1 Miliar.
“Makanya, kolam disini bisa dibangun sebanyak tiga kolam dengan sejumlah gazebo, kamar penginapan, warung-warung kecil, serta beberapa fasilitas bagi pengunjung lainnya. Walaupun cukup jauh dari pemukiman warga, disini juga sudah masuk listrik hasil swadaya warga dengan memasang sebanyak 20 tiang dari pusat desa,” katanya.
Tiket masuk sendiri kata Wahid, terbilang cukup murah hanya senilai Rp5 Ribu para pengunjung bisa menikmati semua fasilitas yang ada. Bahkan, penginapan bagi pengunjung disediakan dengan sewa satu kamar senilai Rp50 Ribu semalam.
“Ada saja yang nginep disini bagi keluarga, seperti dari Majalengka, Cirebon, Ciamis dan kota lainnya. Tak hanya kolam air panas, disini juga ada curugnya yakni Curug Pamuntangan, tak jauh dari kolam tinggal jalan kaki beberapa meter keatas lagi,” ujarnya.
Dikatakan, kebersihan di kawasan kolam juga menjadi prioritas utama dari keuletan para petugas pemandian air panas. Sebab, setiap harinya hampir rutin dilakukan pengurasan kolam pada sore hari setelah para pengunjung kembali pulang.(andri)