KUNINGAN (MASS) – Sebanyak 102 mahasiswa Universitas Muhammadiyah Kuningan (UMK) resmi dikukuhkan dala Yudisium dan pengambilan Sumpah Profesi, Sabtu (8/11/2025) kemarin. Yudisium dan Pengambilan Sumpah Profesi digelar di Aula Fakultas Farmasi, kesehatan dan Sains (FKKS) UM Kuningan ini jadi pertanda lahirnya generasi baru tenaga kesehatan profesional.
Mereka terdiri dari 7 lulusan D3 Rekam Medis dan Informasi Kesehatan (RMIK), 62 lulusan D3 Farmasi, dan 33 lulusan S1 Farmasi. Rangkaian kegiatan dimulai dengan pembacaan SK Yudisium, pembagian Surat Keterangan Lulus (SKL), hingga prosesi pengambilan sumpah profesi.
Hadir dalam kegiatan, Apt. Rudi Hartono, S.Si (PD PAFI Jawa Barat), Muhammad Ridwan, A.Md., Kes., STR (PD PORMIKI Jawa Barat), apt. Ratih Indriani, S.Farm. (Ketua PC PAFI Kuningan), dan Muhammad Jaka, A.Md.RMIK (Wakil Ketua DPC PORMIKI Ciayumajakuning).
Prosesi pengambilan sumpah dipimpin langsung oleh Rektor UM Kuningan, Dr. apt. Wawang Anwarudin, M Sc untuk Tenaga Vokasi Farmasi. Sementara PD PORMIKI Jawa Barat Muhammad Ridwan, A.Md., Kes., STR memimpin sumpah bagi Perekam Medis dan Informasi Kesehatan (PMIK).
Sebanyak 102 mahasiswa Universitas Muhammadiyah Kuningan (UMK) resmi dikukuhkan dala Yudisium dan pengambilan Sumpah Profesi, Sabtu (8/11/2025). (Foto: dok UMK)
Rektor UM Kuningan, Dr Wawang Anwarudin, menegaskan pentingnya menjadi insan yang berdampak.“Kampus harus menjadi kampus berdampak, dan alumni harus mampu memberi pengaruh positif bagi masyarakat sesuai bidangnya,” pesannya kepada para mahasiswa yang ikut Yudisium.
Rektor juga memberikan apresiasi kepada seluruh dosen dan staf FFKS yang telah mengantarkan mahasiswa hingga ke gerbang profesionalisme. Yudisium dan pengambilan sumpah profesi FFKS UM Kuningan tahun ini, kata Rektor, menjadi lebih dari sekadar seremoni.
“Ini (Yudisium dan Pengambilan Sumpah) menjadi penanda lahirnya tenaga kesehatan yang siap mengabdi, menjunjung tinggi nilai kemanusiaan, serta membawa nama baik Universitas Muhammadiyah Kuningan di dunia kerja dan masyarakat luas,” tuturnya.
Sementara, Dekan FFKS, apt. Imas Maesaroh, M.Farm., menegaskan bahwa keberhasilan para lulusan bukanlah akhir perjalanan, melainkan awal tanggung jawab moral dan profesional yang sesungguhnya.
“Sumpah profesi adalah janji suci untuk menjaga etika, kejujuran, dan kemanusiaan dalam setiap tindakan,” ujarnya.
Ia juga mengingatkan bahwa profesi kesehatan adalah amanah mulia sekaligus bentuk ibadah sosial. Mengutip QS Al-Maidah ayat 32, “Barang siapa menyelamatkan satu nyawa manusia, maka seakan-akan ia telah menyelamatkan seluruh manusia.”
Imas berharap para lulusan menjadi tenaga kesehatan yang amanah, kompeten, empatik, dan berakhlak mulia—ciri khas lulusan Muhammadiyah yang memadukan spiritualitas, profesionalisme, dan ilmu pengetahuan.
“Ukuran kesuksesan bukan pada jabatan, tetapi pada seberapa besar manfaat yang kita berikan kepada orang lain,” tuturnya sembari mengutip sabda Rasulullah SAW yang menyebut Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia lainnya.
Ditgaskannya, Fakultas Farmasi, Kesehatan, dan Sains (FFKS) merupakan salah satu fakultas unggulan di Universitas Muhammadiyah Kuningan yang berkomitmen mencetak tenaga kesehatan profesional, berintegritas, dan berjiwa Islami. Dengan program studi unggulan seperti S1 Farmasi, D3 Farmasi, dan D3 Rekam Medis & Informasi Kesehatan, FFKS UMK terus berinovasi menghadirkan pendidikan berbasis kompetensi dan nilai-nilai kemuhammadiyahan.
“Melalui penguatan spiritualitas, profesionalisme, dan ilmu pengetahuan, FFKS UMK bertekad melahirkan lulusan yang tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga siap menghadirkan manfaat nyata bagi masyarakat, bangsa, dan dunia kesehatan,” tuturnya di akhir. (eki)
