KUNINGAN (MASS) – Namanya Iwan, atau kerap dipanggil pak Iwan. Usianya hampir menginjak 40 tahun, tepatnya saat ini 40 tahun.
Lelaki yang berasal dari Ancaran ini, mulai berjualan saat yang lain mungkin tengah bersiap istirahat.
Sekitar pukul 9 atau 10 malam, lelaki dengan tubuh gempal itu bersiap untuk berjualan.
Ya, berjualan nasi kuning, gorengan dan berbagai lauk nasi memang sudah jadi rutinitasnya selama 10 tahun.
Berjualan di depan ruko pasar Ancaran. Mungkin tepat sebelum pedagang pasarnya datang.
Iwan, bisa jadi penyelamat orang-orang kelaparan di malam hari, dengan budget terbatas.
Bukan hanya Iwan sebenarnya, para pedagang yang mulai beroperasi malam hari mudah kita temukan.
Yang dijajakannya juga beragam. Tapi disini, mungkin salah satu tempat yang direkomendasikan, terutama untuk kalian yang tengah berhemat, misalnya.
“Siang mah di bumi a, “ ujar Iwan saat diwawancarai, Senin (6/9/2021) malam.
Penjual yang seperti Iwan di sekitar Pasar Ancaran malam hari juga ada, sebelumnya dirinya bercerita masih ada ikatan saudara. Nasi kuning juga, gorengan juga dan beberapa lauk nasi.
Iwan orang yang enak diajak ngobrol ngalor ngidul. Mungkin pengalamannya 10 tahun berdagang hingga jam 1 pagi, membuatnya terbiasa meladeni pelanggan.
Menyamankan semua yang datang dan memberi pelayanan terbaiknya, meski sederhana.
Tapi tentu tak ada yang lebih baik daripada harganya yang snagat murah, nasi kuning misalnya satu bungkus hanya Rp2500 saja. Harga yang lainnya pun terbilang murah.
Yang selalu dinanti, tentu gorengan yang masih hangat karena baru digoreng, lalu jangan lupa, ada 3 jenis sambel yang bisa jadi pilihan.
Sambel merah, sambel hijau, dan sambel kacang. Sambel kacang selalu pas dengan gorengan selagi hangat. (Eki)