KUNINGAN (Mass) – Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) PDI Perjuangan Jabar, H Aang Hamid Suganda SSos menyebut, bahwa calon asal petahana tidak mutlak direkomendasi oleh DPP PDIP. Justru, yang menjadi pertimbangan rekomendasi partai terletak pada hasil survey terkait popularitas dan elektabilitasnya.
“Ya itu tergantung elektabilitasnya memenuhi syarat atau enggak. Kalau elektabilitasnya tidak baik, kalah sama ini (kader lain, red), mungkin ada pertimbangan lain, tidak mutlak,” kata Aang kepada kuninganmass.com disela-sela kesibukannya, Kamis (18/5).
Menurutnya, yang jelas adalah mekanisme partai harus dilalui yakni melalui penjaringan bakal calon bupati/wakil bupati yang digelar DPC PDIP Kuningan.
“Itu kan dilaksanakan tanggal 20 Mei, saya berharap banyak calon yang mendaftar lah ya, jadi lebih demokratis, karena itu salah satu mekanisme partai. Jadi tidak ada sekarang kaya prioritas-prioritas itu gak ada,” tandasnya.
Menurutnya, tolak ukur elektabilitas dari calon yang akan dimajukan pada Pilbup nanti berdasarkan hasil survey. Bahkan, PDIP sudah menyiapkan tim survey dari internal yang independen.
“Jadi nanti setelah penjaringan dilakukan dari bulan Mei sampai Juni, baru akan kelihatan hasil dari tim survey itu seperti apa, siapa yang bagus dari popularitas, elektabilitasnya bisa kelihatan. Tim survey itu dari lembaga independen,” tandasnya.
Dirinya juga memastikan, bahwa putranya yakni M Ridho Suganda atau lebih akrab disapa Edo akan mengikuti mekanisme partai yakni ikut dalam penjaringan di internal PDIP.
“Ya ikut (penjaringan, red) lah, tapi bukan Edo saja, ada Pak Dede, ada Pak Rana, ada siapa di PDI dan mungkin bisa lima sampai enam orang, dan saya harapannya begitu,” sebutnya.
Siapapun yang memiliki komitmen dan membesarkan partai lanjutnya, pihaknya sangat membuka pintu lebar untuk masuk dalam penjaringan balon bupati/wakil bupati melalui partainya. Namun, dirinya tidak bisa memastikan pada 20 Mei nanti akan melihat langsung dimulainya penjaringan di DPC PDIP Kuningan.
“Kalau tanggal 20 Mei nanti kebetulan saya gak di Kuningan, karena ada Rakernas partai di Bali. Kalau di tingkat Jabar, ada 16 kabupaten/kota yang mengikuti Pilkada serentak, jadi lumayan sibuk banget lah, belum lagi Pilgub dan itu disatukan, jadi bagaimana kita menjaring calon untuk bisa bersaing dan untuk menang,” pungkasnya. (andri)