KUNINGAN (MASS) – Bupati Kuningan Dr H Dian Rachmat Yanuar M Si memberikan tanggapan serius terkait isu sosial yang tengah tren di Kuningan, khususnya soal isu komunitas/grup terbuka LGBT. Ia diwawancara di sekitar Gedung DPRD Kabupaten Kuningan pada Selasa (5/8/2025).
Bupati mengaku telah melaksanakan rapat koordinasi Forkopimda yang berlangsung baru-baru ini, Bupati mengungkapkan bahwa pihaknya telah menerima data mengenai ada sekitar 2.000 anggota LGBT di Kuningan.
Tindakan yang transparan dan sudah terbuka dari anggota komunitas tersebut mendorong pemerintah untuk menyikapi isu ini dengan serius.
“Data yang kami terima menunjukkan bahwa mereka sudah cukup terbuka di media sosial. Kami sangat prihatin dengan kondisi ini,” tutur Bupati Dian.
Ia menjelaskan pihaknya juga mendiskusikan laporan dari Dinas terkait termasuk Polres dan Kejaksaan Negeri, yang menyebutkan bahwa mereka sudah terang terangan dalam LGBT ini. Dalam upaya menangani isu ini, Bupati menekankan pentingnya melibatkan seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang terkait.
“Mereka sudah terang-terangan, di medsos juga di beberapa kenyamanan sudah tersebar, kami telah sepakat dalam hal ini untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan agar masalah ini dapat ditangani dengan baik,” tambah Bupati.
Ia menyebutkan terkait kenaikan kasus HIV/AIDS yang bertambah itu juga mengindikasikan adanya potensi korelasi antara peningkatan kasus HIV/AIDS di Kuningan dengan keberadaan komunitas LGBT. “Ini adalah masalah yang harus ditangani dengan hati-hati,” tegasnya.
Bupati juga menyebutkan bahwa isu LGBT di Kuningan tidak hanya berkaitan dengan kesehatan, tetapi juga dengan berbagai persoalan sosial lainnya termasuk kemarin yang viral terkait pengusiran.
“Kami menerima laporan mengenai pengusiran yang terjadi dan ini merupakan salah satu masalah yang perlu kita tangani bersama,” ujarnya.
Bupati menekankan bahwa penanganan isu LGBT ini bukanlah hal yang mudah, tetapi harus dilakukan dengan bijaksana dan berdasarkan data yang akurat. Dengan adanya pernyataan ini, Bupati Kuningan berharap agar masyarakat dapat lebih memahami kompleksitas isu LGBT dan dampaknya terhadap kesehatan masyarakat.
Pemerintah daerah berkomitmen untuk melakukan pendekatan yang hati-hati dan inklusif dalam menangani masalah ini. “Kami berharap masyarakat dapat berdoa dan mendukung upaya kami dalam menyelesaikan persoalan ini,” pungkas Bupati Dian. (raqib)