KUNINGAN (MASS) – Aliansi mahasiswa mempertanyakan ketidakhadiran Bupati Kuningan, Dian Rachmat Yanuar MSi, dalam agenda audiensi yang digelar di gedung DPRD Kuningan pada Senin (8/9/2025). Audiensi ini merupakan tindak lanjut dari aksi unjuk rasa yang sebelumnya dilakukan mahasiswa dan masyarakat.
Turut hadir dalam audiensi, Ketua DPRD Kuningan bersama wakilnya, serta sejumlah pejabat Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD). Diantaranya, Dinas Perhubungan, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian, BKPSDM, BPKAD, Kabag Umum Setda, Kabag Pengadaan Barang dan Jasa, hingga Kepala Administrasi Perusahaan Daerah Kuningan.
Namun, absennya Bupati Kuningan membuat mahasiswa kecewa. Perwakilan mahasiswa, Firgy, menegaskan bahwa pihaknya tidak membutuhkan SKPD melainkan sosok Bupati hadir langsung.
“Pada hari ini saya tidak membutuhkan SKPD, yang saya butuhkan adalah kehadiran Bupati Dian Rahmat hadir di tengah-tengah kami selaku masyarakat. Tapi faktanya beliau tidak hadir, saya tidak tahu apakah beliau mangkir dari panggilan rakyat, padahal rakyat adalah prioritas utama,” ujarnya.
Pada audiensi ini mahasiswa menyoroti empat poin isu daerah yang dianggap krusial dan harus segera dijawab.
Dalam forum tersebut, Ketua DPRD Kuningan, Nuzul Rachdy, menyampaikan apresiasi kepada mahasiswa atas kepeduliannya terhadap persoalan daerah maupun nasional.
“Kami atas nama pimpinan dan anggota DPRD mengucapkan terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya kepada para mahasiswa,” kata Nuzul.
Ia menjelaskan, terdapat sekitar 10 poin tuntutan yang disampaikan dalam audiensi tersebut. DPRD akan membagi tuntutan ke dalam dua kategori, yaitu tuntutan isu nasional dan isu lokal.
“Terhadap semua tuntutan itu, kami DPRD sudah menindaklanjuti sesuai kewenangan kami tentunya apa yang menjadi kewenangan kami,” tambahnya.
Hingga berita ini diterbitkan, audiensi di Gedung DPRD Kuningan masih berlanjut dan berjalan dengan kondusif. (didin)