JAKARTA (MASS) – Di awal tahun 2023 ini, Bupati Kuningan H Acep Purnama menerima Anugerah Kebudayaan (AK) PWI Pusat. Bupati Acep, menerima anugerah tersebut setelah tahapan penilaian, serta penyisihan proposal dan video dari Bupati dan Walikota se-Indonesia, Selasa (3/1/2022) kemarin.
Tidak sendiri, Bupati Acep menerima penghargaan Anugerah Kebudayaan (AK) sebagai 10 besar bersama kepala daerah se-wilayah Indonesia lainnya. Dan hari ini, Rabu (4/1/2022), para penerima Anugerah itu, termasuk Acep, melakukan presentasi serta expose pemutaran video sesuai kriteria tersebut.
Anugerah Kebudayaan (AK) PWI Pusat sendiri merupakan yang ke-5 kalinya. Kegiatan ini dilakukan dalam rangka Hari Pers Nasional (HPN) 2023 di Medan dengan mengusung tema “Inovasi Pangan, Sandang, Papan, Berbasis Informasi dan Kebudayaan”.
Ketua Umum PWI Pusan Atal S Depari menyampaikan bahwa kegiatan ini dilakukan untuk mengapresiasi sosok para bupati/wali kota yang dinilai sukses menginovasi pangan, sandang dan papan, berbasis kebudayaan (kearifan lokal) dan informasi global.
Hal itu penting, untuk menuju pangan yang berswasembada, sandang yang berkepribadian dan papan yang selaras dengan alam dan lingkungan.
” Sebagai bangsa yang besar, kita ingin bangsa ini benar-benar berswasembada pangan sehingga tidak bergantung import. Sandangnya berkepribadian dan tidak sekedar menutupi aurat. Dan papannya, tempat tinggalnya, langgam arsitekturnya selaras dengan alam dan lingkungan tropis yang berkelimpahan cahaya matahari,” ujarnya.
Turut hadir pada kesempatan tersebut Ketua Pelaksana AK PWI Yusuf Susilo Hartono, dan Ketua Panitia HPN 2023 Mirza Zulhadi. Nampak juga, selain wartawan ibu kota, para wartawan daerah termasuk pengurus PWI Provinsi/ Kabupaten/Kota yang mengiringi 10 bupati/wali kota peserta babak presentasi AK – PWI 2023.
Ketua Pelaksana AK-PWI Yusuf Susilo Hartono menambahkan, kondisi pangan, sandang, dan papan kita hari ini sesungguhnya sedang tidak baik-baik saja. Sehingga membutuhkan berbagai inovasi di lapangan, dari hulu hingga hilir, utamanya di tingkat lokal.
“Salah satu aktor inovasi penting di sana adalah para kepala daerah, dalam hal ini para bupati dan wali kota yang mempunyai visi kebudayaan dan literasi informasi (media),” imbuhnya.
Tim Juri AK-PWI sendiri, terdiri dari para wartawan senior, pelaku dan pengamat seni-budaya, dosen — Ninok Leksono, Nungki Kusumastuti, Agus Dermawan T, Atal S.Depari, dan Yusuf Susilo Hartono telah memilih 10 bupati/ wali kota yang maju pada babak presentasi di Jakarta, 3-4 Januari 2023.
Bupati Kuningan Acep Purnama mengexplore video dengan tajuk ” Ngarumat Budaya Kuningan, Ngariksa Alam, Mapag Swasembada Pangan”. Selain Acep, penerima penghargaan lainnya adalah Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, Wali Kota Medan Bobby Nasution, Bupati Malang Muhammad Sanusi, Bupati Pesawaran Dendi Ramadhona, Bupati Indragiri Hilir Muhammad Wardan, Bupati Agam Andri Warman, Bupati Serdang Bedagai Darma Wijaya dan Bupati Halmahera Selatan Usman Sidik.
Babak presentasi ini, akan menentukan terpilih atau tidaknya bupati/wali kota tersebut menerima penghargaan Trofi Abyakta pada puncak perayaan HPN di Medan, 9 Februari 2023. Sudah menjadi tradisi, setiap puncak HPN selalu dihadiri presiden, menteri, para duta besar dan tokoh-tokoh pers. (eki)