KUNINGAN (MASS)- Kehadiran monumen kilometer 0 Kuningan di dekat Taman Kota Kuningan sangat disyukuri oleh warga karena bisa dijadikan tempat selfie.
Namun, disisi lain kehadiran monumen kilometer 0 itu dikritisi oleh berbagai pihak karena akan melupakan keberadaan tugu kilo meter 0 yang berada di kawasan pertokoan Siliwangi.
“Warga justru akan lebih mengenal monumennya dari pada tugunya. Ini mengkhwatirkan. Selama ini pun banyak yang tidak mengetahui bahwa di Kuningan ada tugu KM 0,” ujar Dani salah seorang yang tidak setuju dengan adanya pembuatan monumen.
Terpisah, Bupati Kuningan H Acep Purnama akhirnya angkat bicara masalah monumen yang dinilai oleh banyak pihak merupakan titik nol baru.
Menurutnya penilaian itu salah karena yang dibangun bukan memindahkan tugu ke titik baru, tapi membangun monumennya.
“Tidak ada pemindahan, titik nol kilometer Kuningan masih ditempat yang sama, yakni di jalan Siliwangi depan toko Macan dan Karmina, yang ada dekat Tamkot itu adalah monumen” ujarnya.
Hal tersebut disampaikan Bupati Acep sesaat setelah acara coffee morning antara Forkopimda dengan Wartawan bertempat di Mapolres Kuningan hari Rabu (6/1/2021).
Ia berharap ada penjelasan ini membuat semua menjadi paham, karena pemerintah tidak ada niatan untuk menghilangkan sejarah.
Sekadar informasi Alun-alun Kuningan atau biasa disebut Taman Kota telah mencapai pengerjaannya untuk tahap pertama.
Revitalisasi tersebut tidak hanya penataan alun-alun (Taman Kota Kuningan) tetapi termasuk Masjid Agung Syiarul Islam dengan dibangun pula jembatan penyebrangan orang (JPO).
Jembatan membentang dari masjid Agung Syiarul Islam menuju alun-alun, dengan biaya sebesar Rp 14,3 miliar yang diperoleh dari Pemprov Jawa Barat. (agus)