KUNINGAN (MASS) — Suasana hangat terasa di Pendopo Kabupaten Kuningan pada Senin, (27/10/2025), ketika para perempuan dari berbagai kalangan berkumpul dalam kegiatan Literasi dan Inklusi Keuangan bertajuk “Bijak Finansial, Aman Digital: Langkah Nyata Perempuan Melawan Kejahatan Keuangan.”
Acara yang digelar berkat kolaborasi antara Bank Kuningan, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Cirebon, Tim Penggerak PKK Kabupaten Kuningan, dan Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kabupaten Kuningan ini menjadi bagian dari peringatan Hari Kesatuan Gerak (HKG) PKK ke-53 serta rangkaian HUT ke-25 DWP Kabupaten Kuningan.
Pada kesempatan itu, Ketua TP PKK Kabupaten Kuningan, Hj. Ela Helayati, S.Sos., atau yang akrab disapa Bunda El, menyampaikan pesan penting mengenai peran perempuan dalam menghadapi tantangan keuangan di era digital. Ia mengajak seluruh perempuan Kuningan untuk semakin bijak dan cerdas dalam mengelola keuangan, terutama di tengah maraknya praktik investasi ilegal dan pinjaman daring tanpa izin.
“Melalui kegiatan ini, mari kita bangun kesadaran bersama bahwa pengelolaan keuangan bukan sekadar urusan ekonomi, tetapi juga pondasi kemandirian keluarga,” ujar.
Bunda El juga menyoroti fenomena meningkatnya kasus pinjaman online di Provinsi Jawa Barat, yang menurut data menempati posisi tertinggi secara nasional, sekaligus mencatat angka kredit macet terbesar di Indonesia. Ia menilai kondisi tersebut disebabkan oleh tingginya penetrasi digital yang tidak diimbangi dengan pemahaman literasi keuangan yang memadai.
“Perempuan memiliki peran strategis sebagai pengatur keuangan keluarga. Karena itu, penting bagi kita untuk memahami cara mengelola uang secara cerdas, memilih produk keuangan yang legal, dan waspada terhadap tawaran yang mencurigakan,” tegasnya.
Lebih lanjut, ia menekankan, perempuan cerdas finansial bukan hanya mereka yang pandai menabung, tetapi juga yang mampu menyusun perencanaan ekonomi keluarga secara disiplin dan transparan. Menurutnya, keluarga yang cakap dalam mengelola keuangan akan melahirkan generasi yang tangguh dan berdaya saing.
“Jika setiap keluarga di Kuningan mampu mengelola keuangannya dengan baik, maka akan terwujud keluarga yang mandiri dan sejahtera. Dari keluarga yang kuat, lahirlah Kabupaten Kuningan yang maju dan berdaya,” tuturnya.
Menutup sambutannya, Bunda El mengajak seluruh peserta untuk menjadikan literasi keuangan sebagai bagian dari gaya hidup.
“Mari kita biasakan diri untuk tidak hanya tahu, tapi juga menerapkan prinsip keuangan yang sehat dalam kehidupan sehari-hari. Perempuan Kuningan harus tangguh, cerdas finansial, dan siap menghadapi dunia digital,” pungkasnya. (argi)
