SUBANG (MASS) – Mulusnya jalan sampai lebaran seperti yang dijanjikan bupati ternyata tidak terwujud. Seperti yang terlihat di Kuningan wilayah selatan, perbaikan jalannya tidak tuntas. Justru alat berat diparkir menghabiskan setengah jalan.
Pemudik dari Cirebon, Eki Nurhuda, mengeluhkan ketidaklancarannya dalam bermudik ke desa kelahirannya, Desa/Kecamatan Subang.
“Jalan sih dari Darma sampai daerah Desa Subangnya udah lumayan lah, tapi ini dari Tarikolot ke wetan (timur) nya, ripuh (susah),” ujarnya, Selasa (4/6/2019).
Eki mengakui, akses dari Tarikolot memang sedang dikerjakan. Jalanan ditambal batu, aspal dan pasir. “Yang udah diperbaiki, kebanyakan pasirnya jadi licin, selip, seterusnya belum dikerjain, mungkin pekerjanya keburu libur,” tutur Eki.
Selaku warga Subang, dirinya teringat pada beberapa bulan lalu di Tarikolot Desa Subang ada Tabligh Akbar bersama Kyai Jujun Zunaedi. Bupati Kuningan, H Acep Purnama kebetulan menghadiri.
Dalam sambutannya, cerita Eki, Acep sempat menjanjikan akses jalan menuju Subang bahkan sampai Cilebak akan mulus pada bulan Maret lalu. Sehingga di bulan Ramadan menuju Syawwal, para pemudik bisa dengan leluasa pulang dengan selamat, aman dan nyaman.
“Namun kenyataanya, akses jalan baru dimulai pada bulan Ramadhan, sehingga sampai menjelang lebaran proyek jalan belum sepenuhnya selesai, dan hal itu malah menjadi masalah baru. Seperti yang terjadi di jalan tembusan dari Desa Subang ke Cilebak yang baru diperbaiki hanya sedikit,” tuturnya.
Dari pantauan di lapangan, memang terlihat masih ada batu, pasir, bahkan alat berat seperti mobil beko dan setum. Material tersebut terlihat hampir mengambil setengah jalan, bahkan alat berat juga dibiarkan saja menghalangi setengah jalan.
Salah satu warga, Reza, mengaku kondisi itu sebenarnya sangat berbahaya, apalagi alat berat, material yang mengambil banyak lahan jalan itu di tengah jalan yang terjal, sehingga mempersempit ruang gerak kendaraan.
“Udah mah susah, terus kalau papasan juga harus nunggu karena susah,” ujarnya. (deden)